Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BANJIR rob diperkirakan akan berkurang dua hari ke depan. Hal ini disebabkan bergesernya fase bulan purnama dan menurunnya kecepatan angin yang membangkitkan gelombang tinggi.
"Namun, potensi rob masih dapat terjadi karena secara klimatologis tinggi muka air laut di Pesisir Jawa pada bulan Juni lebih tinggi dari rata-ratanya," jelas Plt. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Herizal, kepada mediaindonesia.com, Minggu (7/6).
Seperti diketahui, banjir yang diakibatkan air laut pasang (rob) menggenangi kawasan pesisir pantai utara (pantura) Pulau Jawa beberapa hari terakhir. Wilayah-wilayah yang terdampak banjir rob di awal Juni ini antara lain Pekalongan, Demak, Semarang.
Namun Herizal, menyebut bahwa di beberapa wilayah di Pantura juga masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat.
Dia menjelaskan bahwa rob adalah air pasang yang melimpas memasuki daratan.
Baca juga : Tidak Surut, Pekalongan Darurat Rob
Rob ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama faktor astronomis, yaitu fase bulan purnama (full moon) yang menyebabkan pasang air laut yg tinggi.
Kedua adalah faktor meteorologi berupa angin kencang yang persisten dan menyebabkan gelombang laut yang tinggi.
"Selain gelombang laut, juga curah hujan dengan intensitas tinggi," jelasnya.
Dua faktor lain adalah fluktuasi tinggi muka air laut dan faktor topografi di mana tinggi muka daratan di beberapa daerah lebih rendah dari tinggi muka laut.
"Beberapa tempat di pesisir utara Jawa memenuhi kondisi tersebut, seperti pesisir Jakarta Utara, Pekalongan, Demak, Semarang, dan Pesisir Utara Jawa Timur," ungkapnya.
Dia mengimbau kepada warga yang tinggal dan beraktivitas di daerah rentan rob untuk tetap waspada dan monitor update informasi yang dikeluarkan BMKG. (OL-2)
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, pada Senin (18/8) sore hingga malam hari, mengakibatkan banjir yang merendam puluhan rumah warga.
OMC merupakan bentuk mitigasi proaktif dan antisipasi dari pemerintah daerah. Berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG terdapat potensi peningkatan curah hujan di pertengahan Agustus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca terbaru untuk Selasa, 19 Agustus 2025. Sejumlah wilayah Indonesia diprediksi mengalami cuaca ekstrem.
Masyarakat DKI Jakarta diimbau untuk waspada dengan cuaca pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 18 Agustus 2025.
Bibit siklon Tropis 91W terpantau di Laut Cina Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan minimum 1003 hPa. Sistem ini bergerak ke arah barat-barat laut dan berpotensi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca terbaru untuk Selasa, 19 Agustus 2025. Sejumlah wilayah Indonesia diprediksi mengalami cuaca ekstrem.
BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia untuk Kamis, 7 Agustus 2025.
Peringatan dini berlaku mulai 1 hingga 6 Agustus 2025. Banjir rob bisa masuk ke pemukiman warga, jalan dan tempat umum.
Untuk korban yang memiliki lahan di luar Timbulsloko bisa dapat bantuan melalui relokasi. Sementara yang tidak punya lahan, bantuannya berupa rumah apung
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 29 Juli 2025. Berbagai kondisi cuaca seperti berawan, udara kabur, hujan ringan hingga sedang
Air laut pasang (rob) tersebut berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved