Pemkot Pekalongan Tetapkan Darurat Rob

Akhmad Safuan
06/6/2020 13:17
Pemkot Pekalongan Tetapkan Darurat Rob
Foto udara kondisi pemukiman padat penduduk terdampak banjir rob di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (4/6/2020).(ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

TERUS dilanda bencana banjir air laut pasang (rob) setinggi 20-80 centimeter, Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah akhirnya menetapkan darurat rob hingga 14 hari ke depan. Menghadapi banjir rob yang terus terjadi, Wali Kota Pekalongan M Saelany Mahfudz mengambil langkah dengan menetapkan darurat bencana banjir rob di daerahnya. Hal itu untuk mempermudah penanganan agar dapat segera mengucurkan anggaran darurat bencana.

"Saya sudah tetapkan sebagai darurat bencana bsnjir rob, supaya segera dilakukan penanganan dengan cepat. Karena sudah 7.700 keluarga terdampak rob di kota ini," kata Saelany, Sabtu (6/6)

Terbatasnya anggaran dimiliki, lanjut Saelany, cukup menyulitkan dalam proses penanganan. Terutama untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak akibat diterjang banjir rob ini dan sebanyak 250 warga mengungsi.

Selain rusaknya infrastruktur seperti jalan, ujar Saelany Mahfudz, beberapa tanggul sungai yakni Bremi, Meduri, Pasir Sari dan Slamaran juga jebol menyebabkan banjir merendam tiga kecamatan. Kondisi terparah di Kecamatan Pekalongan Utara seperti Slamaran, Krapyak, Panjang Wetan, Degayu dan Panjang Baru.

Pemerintah Kota Semarang dalam mengatasi banjir rob merendam seputar pelabuhan Tsnjung Emas seperti wasan Industri Terboyo, Tambaklorok, Bandarharjo, kawasan Pelindo, Mangunharjo dan Madukoro mengambil langkah dengan memasang pompa air berkapasitas 250 liter per detik.

Selain itu, beberapa titik menjadi sumber masuknya rob di wikayah tersebut dilakuksn pembendungan Dengan menggunakan karung berisi tanah, batu, pasir bersamasn penyedotan banjir menggunakan pompa berukuran besar dan dialurkan ke sungai terdekat.

"Kita lakukan penyedotan untuk menguras banjir itu," ungkap Kepala Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Drainase Dibas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari.

baca juga: New Normal Untuk Menjaga Relasi Manusia dengan Lingkungan Hidup

Di Demak juga dilanda banjir rob namun belum ada upaya dari pemkab setempat untuk mengatasinya. 

"Saya sudah menyampakan ke gubernur dan pemerintah pusat, karena kami tidak punya anggaran yang cukup," kata Wakil Bupati Demak, Joko Sutanto.

Ia mengakui sepanjang 45 kilometer wilayah pantura di Demak terendam banjir rob dan ada puluhan ribu warga terdampak. Namun Pemkab Demak belum berbuat apa-apa. 

"Mungkin warga sudah nyaman hidup di atas banjir," imbuhnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya