Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Aju Data Menyongsong Kenormalan Baru

Bayu Anggoro
02/6/2020 06:05
Aju Data Menyongsong Kenormalan Baru
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.(Dok. Humas Pemprov Jawa Barat)

LAPORAN dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung membuat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil percaya diri menyongsong pelaksanaan kenormalan baru di wilayahnya. Saat berada di puncak penjangkitan, ruang isolasi di rumah sakit terbesar di Jabar itu menampung lebih dari 300 pasien alias semua kamar terisi penuh.

Sebulan terakhir, jumlah itu terus berkurang. Banyak pasien sembuh sehingga jumlah pasien tersisa 14 orang, kemarin.

“RSHS Bandung telah siap membuka kembali layanan kesehatan non-covid-19 bagi masyarakat. Kami mulai menatap kenormalan baru kare­na menurut WHO, peningkatan kapasitas dan fasilitas layanan kesehatan menjadi syarat penerapan kenormalan baru.”

Kesiapan RSHS membuka layanan kesehatan non-covid-19 juga ditunjukkan dengan hasil pengetesan terhadap seluruh karyawan dan dokter yang berjumlah 3.000-an orang. Hasilnya seluruhnya bebas covid-19. “RSHS menjadi salah satu rumah sakit yang paling aman di Jawa Barat,” tegas Emil.

Terkait dengan kebijakan pembukaan tempat ibadah pada masa kenormalan baru, dia menyatakan hanya berlaku di wilayah yang terkendali atau zona biru. “Rumah ibadah besar tidak dibuka dulu.”

Masa transisi

Di tengah tingginya angka penjangkitan covid-19 di Jawa Timur, Kota Malang, Kabupa­ten Malang, dan Kota Batu mengakhiri pembatasan sosial berskala besar. Gubernur Khofifah Indar Parawansa se­pakat tidak memperpanjang PSBB.

“Kami memasuki masa transisi selama tujuh hari menuju kenormalan baru. Selama masa transisi, kami melakukan penyiapan, monitoring, dan evaluasi,” kata Wali Kota Malang Sutiaji.

Kapolres Malang Kota Komisaris Besar Leonardus Simarmata siap mendukung. “Kami sudah menyiapkan semua kebutuhan sebagai upaya pendisiplinan warga agar taat pada aturan.”

Kemarin, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, sudah mulai menerapkan kenormalan baru. Mereka membuka sejumlah objek wisata.

Bukittinggi menjadi satu-satunya daerah di provinsi itu yang sukses menerapkan PSBB dan jadi percontohan penerapan kenormalan baru. Sampai kemarin, tidak ada kasus positif covid-19 di daerah itu.

“Kami sudah melakukan tes swab bagi pekerja di lokasi objek wisata, restoran, rumah makan, dan hotel. Khusus di tempat ibadah akan diatur dengan membatasi waktu khotbah agar tidak terlalu lama,” ujar Wali Kota Ramlan Nurmatias.

Di Sumatra Selatan, tiga kabupaten juga bersiap menyambut kenormalan baru, yakni Musi Banyuasin, Pagaralam, dan Musi Rawas Utara. “Kami belum masuk zona hi­jau, tapi kesadaran warga untuk mengikuti protokol kesehatan cukup tinggi,” ungkap Sekretaris Daerah Musi Banyuasin Apriyadi.

Setelah dapat lampu hijau dari pemerintah pusat untuk menerapkan kenormalan baru, Wali Kota Pagaralam Alpian Maskolani sudah me­longgarkan aturan tempat ibadah. “Mulai 5 Juni, semua ASN juga sudah harus masuk kerja dengan jam normal.”

Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, juga menempuh kebijakan serupa. Karena mereka berstatus zona biru, kenormalan baru diberlakukan dengan mulai membuka tempat peribadatan.

Meski tidak direkomendasikan untuk melakukan kenormalan baru, Pemkab Cianjur tetap akan melaksanakan adaptasi kebiasaan baru. “Kami tengah membahas teknis payung hukumnya. Sesuai dengan arahan Pemprov Jawa Barat, kami bisa melaksanakan adaptasi kebiasaan baru,” kata Plt Bupati Herman Suherman. (BN/YH/DW/AD/BB/MY/SL/AP/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya