Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
STASIUN Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta, memperingatkan terjadinya gelombang tinggi yang dapat terjadi di perairan Samudra Hindia di sebelah selatan Yogyakarta. Kepala Stasiun Klimatologi Mlati, Reni Kraningtyas dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/5) menjelaskan gelombang tinggi tersebut dapat mencapai kisaran 4,0 meter hingga 6.0 meter.
"Tinggi gelombang di Perairan Selatan Yogyakarta berkisar antara 4.0-6.0 meter atau dalam kategori sangat tinggi," kata Reni.
Tinggi gelombang dengan kategori sangat tinggi ini, jelasnya, berbahaya bagi nelayan yang menggunakan perahu-perahu kecil. Ia meminta agar masyarakat tidak beraktivitas di pesisir dan tetap waspada. Sementara untuk cuasa, Reni mengungkapkan, pagi hari cerah. Potensi hujan ringan-sedang di Kulonprogo, Bantul Barat, Gunungkidul Utara serta Sleman utara dan barat pada sore hari.
baca juga: Rusak Ekosistem, Jaring Apung di Danau Toba Harus Ditutup
Sementara malam hari dimungkinkan terjadi hujan ringan di Kulonprogo selatan, Bantul selatan dan Gunungkidul selatan sedangkan pada dinihari berawan.
"Suhu udara 23-33 derajat dengan kelembapan udara 60- 95 % dan arah angin dari arah timur kecepatan maksimum 30 km/jam," tambahnya. (OL-3)
Imbauan sudah disampaikan kepada semua kepala desa se-Kecamatan Sindangbarang agar waspada terhadap potensi gelombang tinggi di pesisir pantai selatan Kabupaten Cianjur
Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi setinggi 4 hingga 6 meter membuat 10 perahu milik nelayan karam dan rusak.
KAPAL Motor (KM) Lebanon yang mengangkut 23 penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Pura, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (20/8) sekitar pukul 18.00 Wita.
Di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara akan terjadi hujan ringan dengan gelombang air setinggi 0.5 – 1.25 m dan kecepatan angin berkisar 6-20 knots.
Beberapa titik di pesisir utara Jakarta yang mengalami gelombang tinggi di antaranya kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Data prediksi cuaca terbaru BMKG, diperkirakan pada akhir November akan terjadi hujan dengan intensitas lebat di Jakarta, berbarengan dengan rob.
Memasuki malam hari, BMKG memprediksikan bahwa cuaca di Jakarta Barat akan berawan.
Awal musim kemarau dapat terjadi lebih awal, sama, atau mundur dari rata-rata klimatologis selama 30 tahun.
BMKG mengatakan Indonesia berisiko mengalami periode kekeringan yang panjang pada Juli hingga akhir 2023 karena adanya dua fenomena alam yang ekstrem, El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).
Hujan disertai petir dan angin kencang dengan durasi singkat itu berpotensi terjadi antara siang dan malam hari di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Memasuki siang hari, hujan ringan akan turun di seluruh wilayah Jakarta. Di malam hari, BMKG memprediksi akan turun hujan petir dan hujan sedang hingga dini hari.
Cuaca cukup bersahabat hampir di seluruh wilayah ibu kota, bahkan di Jakarta Barat yang diprediksi cerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved