Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dampak Covid-19, Harga Sembako Di Pasar Bobou Bajawa Meningkat

Alexander P Taum
20/5/2020 14:42
Dampak Covid-19, Harga Sembako Di Pasar Bobou Bajawa Meningkat
Dampak Covid-19, Harga Sembako Di Pasar Bobou Bajawa Meningkat.(MI/Alexander P Taum)

Sudah sepekan imbauan untuk tidak berkegiatan di luar rumah dicanangkan Pemerintah. Tujuannya untuk menekan penyebaran virus korona yang semakin meningkat, khususnya di kabupaten Ngada-NTT.

Tentu hal ini berdampak pada penjualan sejumlah sembako dan bumbu dapur. Misalkan harga bahan pokok Sembako di Pasar Bobou Bajawa Kabupaten Ngada mengalami kenaikan.

Mereka mengaku harga sejumlah barang di Pasar Bobou ada yang naik dan ada yang turun. Misalkan harga beras, sebelumnya harganya berkisar Rp9.000 hingga Rp10.000. Namun, sejak pandemi Covid-19 harga mencapai Rp12.000 per Kg.

Baca Juga: Pasar Sepi, Harga Sembako di Kupang Turun

"Kami beli beras dari Soa. Harga beras itu per kilo gram Rp10.000. Kami jual Rp11.000 hingga Rp12.000. Karena stoknya hanya di Soa. Biasa bawa dari Mbay. Tapi sekarang sudah tidak bisa," ujar pedagang di Pasar Bobou Bajawa, Yasinta Dhone, 45, kepada Wartawan Selasa (20/5).

Yasinta menerangkan bahwa sebelum Covid-19 harga sembako seperti beras, bawang dan bumbu dapur stabil. Menjelang hari raya lebaran, harga tidak ada yang naik. Karena memang setelah Covid-19 ini harga sudah naik.

''Kalau saat harga panen itu harganya bisa Rp8.500 per kg atau Rp9.000 per kg. Tapi sekarang ini tidak bisa turun. Dengan adanya korona ini orang dari luar untuk beli tidak masuk dan begitu juga orang dari luar bawa barang masuk sudah tidak ada lagi," ungkapnya.

Baca Juga: NasDem NTT Salurkan APD dan Paket Sembako

Ia mengatakan untuk bawang merah sangat melonjak dan harga bawang putih tetap stabil. Karena memang stok semakin menipis. "Bawang merah kami
terima Rp45.000. Kami jual Rp50.000 hingga Rp60.000 per kg. Kalau bawang Putih harga turun dengan Rp35.000," ungkapnya.

Ia mengatakan harga gula saat ini per karung Rp810.000. Jual per kg Rp19.000 hingga Rp20.000.

''Kalau gula per kg Rp19.000. Sekarang per karung Rp810.000. Katanya penyalur mentok di perbatasan, karena korona ini. Korona ini hambat sekali," jelasnya.

Ia melanjutkan harga Bimoli dan telur ayam saat ini masih normal. Kalau bimoli satu dus Rp300.000 yang lima liter. Telur per ikat Rp285.000. Ia mengatakan harga naik bukan karena hari raya atau lebaran, namun setelah Covid-19 beberapa waktu lalu.

Hal yang sama dikeluhkan Pedagang lainnya, Rosalia Rhi, 48. Dia mengatakan bahwa tahun ini memang sangat sulit. Kalau tahun sebelumnya tidak seperti ini. Harga tidak terlalu naik juga biasa saja atau normal. Ini karena wabah saja.

Ia mengatakan harga sembako saat ini normal. Menjelang lebaran dan hari lainnya selama ini semua harga masih stabil. "Sebenarnya harga beras Rp8.500 di tempat penggilingan. Dan kami terima di sini Rp10.500. Kalau harga sudah dibersihkan Rp12.000. Kalau yang belum Rp11.000. Sementara harga jagung sangat turun dan saat ini harganya Rp5.000 per kilo gram," ujarnya.

Sementara salah satu pembeli Rosa Dhaso mengatakan mengatakan harga bawang mahal 1 Kilo gram mencapai Rp60.000. Pernah Rp25.000 per kg. Setelah korona ini sangat naik. Karena barang tidak bisa masuk dari luar. (PT/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya