Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PUSAT perbelanjaan modern diserbu warga jelang lebaran. Pemerintah daerah di Jawa Tengah mengambil tindakan untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 dengan penurunkan petugas mengawasi pengunjung dan lakukan rapid test.
Pemantauan Media Indonesia Rabu (20/5) puluhan petugas dari Satpol PP, Dinas Kesehatan dan tim Satgas Penanggulangan Covid-19 mulai diturunkan di berbagai di berbagai pusat perbelanjaan modern di daerah-daerah di Jawa Tengah. Selain lakukan pemeriksaan kesehatan pengunjung, mereka juga mengatur antrean warga untuk menanggulangi penyebaran virus korona.
Sejak beberapa hari ini, berbagai pusat perbelanjaan modern seperti di Kudus, Pati, kota Pekalongan, Banyumas, Wonosobo dan Kota Magelang diserbu pengunjung, bahkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak hingga cuci tangan banyak dilanggar hingga membuat para kepala daerah berang.
Baca Juga: Pasien Sembuh dari Covid-19 di Jawa Tengah Kian Meningkat
Kemarahan Kepala Daerah Kudus Hartopo dan Pati Haryanto disertai dengan ancaman akan menutup dan mencabut izin usaha jika tidak mengikuti aturan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan di daerahnya. Namun langkah awal yang dilakukan seperti saat ini adalah menurunkan petugas gabubgan untuk melakukan pengawasan.
Demikian juga dilakukan di Kota Pekalongan. Puluhan petugas Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Pekalongan diturunkan bersama petugas dari Satpol PP untuk melakukan pengaturan dan pengawasan di pusat perbelanjaan.
''Kami ambil langkah dengan mengatur dan lakukan rapid test kepada pengunjung,'' kata Wakil Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Baca Juga: Jawa Tengah Tambah 46 RS Untuk Back Up Pasien Korona
Meskipun hingga saat ini belum ditemukan pengunjung reaktif Covid-19, lanjut Afzan Arslan, namun pengawasan dan pemeriksaan kesehatan tetap dilanjutkan, termasuk penataan terhadap pengunjung agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
Selain mengatur barisan antrean berjarak dan pembagian masker, ujar Afzan Arslan, satu per satu pengunjung yang akan memasuki pusat perbelanja diperiksa oleh tim medis dengan rapid test, sehingga siapapun yang ada di dalam sudah steril.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada Media Indonesia secara terpisah mengatakan pengaturan terhadap pengunjung pusat perbelanjaan modern dan pasar tradisional telah dilakukan oleh setiap daerah. Hal ini sebagai upaya menanggulangi covid-19 yang masih menjadi ancaman serius.
Baca Juga: Antisipasi Virus Korona Belasan Obyek Wisata di Jateng Ditutup
''Kawan-kawan bupati dan wali kota sudah mengambil langkah dan tindakan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 dengan munculnya fenomena jelang lebaran ini,'' ujar Ganjar.
Meskipun sempat viral di medsos, lanjut Ganjar Pranowo, namun hari ini semua sudah tertib mengikuti aturan protokol kesehatan seperti setiap pengunjung harus bermasker, menjaga jarak hingga cuci tangan.
''Petugas menyiapkan sarana cuci tangan dan hend sanitazer dan membagikan masker,'' imbuhnya. (AS/OL-10)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved