Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

FKDB Sukses Panen Raya Padi dengan Teknologi Pupuk Futura

Ghani Nurcahyadi
18/5/2020 16:35
FKDB Sukses Panen Raya Padi dengan Teknologi Pupuk Futura
Panen Raya padi berteknologi pupuk futura di Cirebon(Dok. FKDB)

KERJA sama Forum Komunikasi Doa Bangsa dengan kantor Wakil Presiden dan Mabes Polri dalam penanamam padi dengan teknologi pupuk futura dan nutrisi esensial sukses menghasilkan panen raya usai 3 bulan ditanam. 

Panen setidaknya terjadi di sejumlah daerah seperti Cirebon, Indramayu, Karawang, dan Subang. Padi itu ditanam pada 15 Februari dan merupakan kerja saa FKDB on Farm, Assisten Staf Khusus Wakil Presiden, dan Bhaangkara Pembina Keamanan dan Ketertiba Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polri. 

Asisten staf khusus Wakil presiden Ikhsan Abdullah SH MH, panen perdana padi yang dihasilkan dari luas lahan sekitar 10 hektar dengan tipe padi varitas inpari 30 di areal persawahan Desa Jaga Pura, Gegesik, Cirebon, Jawa barat mencapai 7,5 hingga 8 ton/bahu. (1 bahu setara 0,70 hingga 0,74 hektare).

"Alhamdulillah dengan teknologi dan ekosistem baru dimana dulunya padi yang dipanen mencapai 4-5 ton/bahu kini meningkat sebesar 25 persen menjadi 7,5 hingga 8 ton/bahu. Ini sekaligus dalam rangka mendukung program kerja wapres dibidang industri pertanian dalam meningkatkan produktivitas ketahanan pangan yakni dengan memperkuat ketahanan pangan masyarakat dalam kondisi pandemi covid-19,"kata Ikhsan. 

Seperti diketahui sebelumnya project penanaman benih padi yang dilakukan bersama antara asisten staf Wapres RI, FKDB dan Bhabinkamtibmas pioner tidak menggunakan anggaran negara melainkan murni dukungan dari masing-masing personal.

Baca juga : Kepedulian Sesama Anggota Masyarakat Harus Terus Dijaga

Kedepan, lanjut Ikhsan, pihaknya akan memperluas penanaman padi dan menghasilkan panen yang memadai. Kerja sama pun akan diperluas denhan menggandeng perbankan nasional, Kementerian Pertanian, Badan Usaha Logistik (Bulog) serta pemilik sawah dengan konsep maro, mertelu, merampat  dengan menerapkan sistem syariah.

Ikhsan berharap, teknologi penyemaian padi itu bisa menambah produktivitas hasik pertanian dan membuka lapangan kerja baru di bidang pertanian. 

Dimasa yang akan datang kerjasama ini akan ditingkatkan dengan konsep syariah yaitu program bagi hasil maro (paro-paro), mertelu, merampat, nyatu dan seterusnya yang sesuai dengan nilai-nilai kearifanan lokal yang mulai terkikis. 

"Kami sangat optimis dapat memberikan kontribusi, memberikan lahan pekerjaan bagi angkatan kerja di desa dan perkampungan" tegas Ikhsan. 

Pada pelaksanaan panen perdana  ini mengingat Jawa Barat masih dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maka dalam pelaksanaan panen raya tetap melakukan protokol physical distancing dan menggunakan masker.

Panen raya dihadiri juga oleh Korbinmas Baharkam Polrk Brigjen Tajuddin, Kepala satuan wilayah Polri di Cirebon, dan tokoh masyarakat setempat.  (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik