Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pakan Satwa di Gembira Loka Zoo Masih Aman Sampai Agustus 2020

Ferdian Ananda Majni
17/5/2020 15:45
Pakan Satwa di Gembira Loka Zoo Masih Aman Sampai Agustus 2020
Pengunjung memberi makan gajah di Gembira Loka Zoo, DI Yogyakarta, Senin (24/12/2018).(ANTARA)

DIREKTUR Gembira Loka Zoo, KMT A. Tirtodiprojo atau akrab disapa Joko menyampaikan menyatakan dalam kondisi GL Zoo yang ditutup dari aktivitas pengunjung, prediksi ketersediaan pakan satwa tetap dapat terpenuhi untuk seluruh satwa di GL Zoo yang berjumlah lebih dari 1.000 ekor satwa, hingga Bulan Agustus 2020.

Joko menambahkan jika pada bulan Agustus GL Zoo belum dibuka untuk umum, kebutuhan pakan akan diupayakan disediakan melalui alokasi anggaran perusahan. Di masa Pandemi Covid-19 ini, GL Zoo ditutup untuk umum dan untuk operasionalnya menggunakan dana cadangan perusahaan.

Baca juga: Balap Liar saat PSBB, Pelanggar Diminta Makamkan Korban Covid-19

"Untuk operasional GL Zoo pengeluaran selama 1 bulan mencapai Rp1,5 miliar, dimana Rp 400 juta di antaranya khusus untuk pakan satwa," sebut Joko, Minggu (17/5).

Lebih lanjut, Direktur GL Zoo ini menyampaikan bahwa GL Zoo tidak membuka donasi pakan satwa, tapi tetap mempersilakan bagi masyarakat maupun mitra yang ingin membantu memberikan pakan bagi satwa-satwa di GL Zoo.

Sebagai antisipasi dampak penyebaran Covid-19, GL Zoo menerapkan protokol pencegahan secara ketat kepada semua karyawan dan petugas GL Zoo. Manajemen tidak segan-segan memberikan peringatan hingga sanksi berujung pemberhentian kerja apabila dilakukan pelanggaran berulang terhadap protokol penanganan Covid-19. Hal ini dikarenakan dapat menimbulkan risiko terhadap satwa yang ada di GL Zoo.

Untuk diketahui, Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno, melakukan peninjauan Gembira Loka Zoo (GL Zoo).

Kunjungan ini bertujuan memastikan keberadaan fisik satwa dikelola sesuai kaidah kesejahteraan satwa. Dia mengkoordinasikan Lembaga Konservasi (LK) di bawah Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) yang terdampak Pandemi Covid-19 dan perlu mendapatkan bantuan.

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari hasil virtual meeting hari Jumat (15/5). Wiratno hadir didampingi oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Yogyakarta, Muhammad Wahyudi. 

Wiratno mengapresiasi kinerja manajemen GL Zoo atas segala upaya yang telah dilakukan Joko dan manajemen dalam menjaga satwa saat masa Pandemi. Dirinya juga meminta laporan terkait kesehatan satwa dan perilaku satwa saat pandemi. Wiratno ingin mengetahui kondisi perubahan satwa di LK ketika ada pengunjung dan tidak ada pengunjung seperti saat ini.

Wiratno memuji GL Zoo yang merupakan salah satu landmark Yogyakarta yang juga merupakan warisan yang penting. Terkait pengelolaan GL Zoo, Wiratno kagum terhadap manajemen telah mampu memanfaatkan peluang 100 hari libur dalam setahun untuk membiayai operasional selama setahun.

"Jika dihitung dalam setahun, terdapat 100 hari libur, GL Zoo mendapatkan kunjungan wisatawan mencapai 20.000 orang per hari, dan memanfaatkannya untuk operasional selama setahun, itu bagus," terang Wiratno.

Wiratno menambahkan, kondisi LK umum yang pemasukannya berasal dari pengunjung menyebabkan tidak ada pemasukan selama LK tutup di masa pandemi, dan tidak semua LK mampu membiayai operasional dan pakan satwanya. 

"Kondisi seperti ini yang banyak dihadapi oleh LK di Indonesia saat ini, perlu kerja keras bersama semua pihak termasuk PKBSI untuk turut serta membantu LK," ungkap Wiratno.

Untuk membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi LK, PKBSI telah menghimpun dana dari donatur-donatur untuk disalurkan kepada LK yang mengalami kesulitan dalam pembiayaan terutama obat-obatan dan pakan satwa. Terdapat 81 LK di Indonesia, dan di Yogyakarta terdapat 2 LK yakni GL Zoo dan Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY).

Baca juga: Optimalkan PSBB Di Sidoarjo dengan Contoh Kampung Tangguh Malang

Wiratno pada akhir kunjungan menyampaikan bahwa, penutupan LK dari pengunjung umum berpengaruh terhadap operasional pakan dan obat-obatan. Maka dari itu, pemerintah melalui KLHK telah mengalokasikan pakan dan obat-obatan bagi LK yang membutuhkan bantuan.

"Karena status satwa di LK umumnya satwa dilindungi, sehingga pemerintah bertanggung jawab memastikan kondisi satwa tersebut dalam keadaan baik dan sehat," pungkas Wiratno. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya