Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Pemkab Malang Pastikan Stok Pupuk Tanam Awal Kemarau

Bagus Suryo
13/5/2020 10:28
Pemkab Malang Pastikan Stok Pupuk Tanam Awal Kemarau
Ilustrasi stok pupuk bersubsidi(ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)


PEMKAB Malang, Jawa Timur, mengamankan pangan saat memasuki tanam di musim kemarau dengan memastikan distribusi pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan petani. Kendati kuota atau alokasi pupuk bersubsidi selama 2020 dikurangi, akan tetapi ketersediaannya masih mencukupi. Sebab, para petani juga membeli pupuk nonsubsidi.

"Sampai saat ini insya Alloh masih aman," tegas Kepala Seksi Pupuk Pestisida dan Alsintan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Malang Suwaji, Selasa (12/5).

Ia menjelaskan pengurangan pupuk bersubsidi dari pemerintah lantaran alokasi Jawa Timur turun 48%. Hal itu memaksa alokasi di Kabupaten/Kota se Jatim juga turun rata-rata 50%.Guna mencegah terjadinya gejolak, Pemkab Malang mengambil langkah penyaluran pupuk bagi sekitar 133 ribu petani yang terdaftar di Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK).

"Kami juga mendorong para petani menggunakan pupuk nonsubsidi dan pupuk organik," katanya.

Terkait hal itu, Pemkab Malang melakukan sosialisasi ke masing-masing balai penyuluhan pertanian di kecamatan. Keterbatasan alokasi pupuk disampaikan secara transparan kepada petani.Selain itu, semua kios pengecer pupuk diwajibkan memiliki stok pupuk nonsubsidi minimal satu ton untuk semua jenis pupuk. Selanjutnya, penyuluh pertanian agar selalu berkoordinasi dengan distributor, kios dan kelompok tani terkait ketersediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi.

"Kami berupaya mengusulkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi," tuturnya.

Alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi 2020 di Kabupaten Malang menurun dibandingkan 2019 untuk urea 34.456 ton, SP36 sebanyak 4.668 ton, Phonska 43.341 ton, ZA 3.702 ton, Petroganik 20.881 ton. Sedangkan alokasi tahun 2019, kebutuhan urea 44.821, SP36 sebanyak 45.902, Phonska 5,525,86 ton, ZA 34.017 ton dan Petroganik 20.176 ton. Realisasi pupuk bersubsidi 2019 sebanyak 95,33% atau tersisa 7.366,38 ton.

baca juga: Saat Mancing Ditangkap Polisi Karena Berkerumun

Karena itu Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Malang Budiar membuat surat keputusan perubahan alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian tahun 2020. Dalam SK itu, pelaksanaan alokasi pupuk bersubsidi diselaraskan dengan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostra Tani).Adapun area tanam padi 2020 mencapai 39.838 hektare (ha). Panen padi selama OL-Maret 10.858 ha, panen jagung 7.626 ha dari total lahan 31.300 ha dan panen kedelai 299 ha dari total lahan 627 ha. Saat ini, petani memulai tanam padi awal kemarau.(OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya