Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Dua Hari Papua Barat Nol Penambahan Positif Korona

Ant
05/5/2020 04:15
Dua Hari Papua Barat Nol Penambahan Positif Korona
Ilustrasi(Antara)

SELAMA dua hari berturut-turut sejak Minggu (2/5) dan Senin (3/5) di Provinsi Papua Barat tidak ada penambahan kasus terkonfirmasi positif virus korona.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Barat Arnoldus Tiniap dalam siaran pers di Manokwari, Senin, (4/5) menyebutkan, jumlah kasus positif  di daerah tersebut masih tetap 43 orang.

"Data per Minggu, 2 Mei, dan Senin, 3 Mei, tidak ada perubahan. Dari 13 kabupaten dan kota tidak ada yang melaporkan adanya penambahan," ucap Arnold.

Jumlah kasus positif di Kabupaten Sorong masih tetap 13 orang, Kota Sorong delapan, Teluk Bintuni 11, Manokwari enam, empat di Kabupaten Raja Ampat dan satu di Manokwari Selatan.

Meskipun tidak ada penambahan, ia mengimbau masyarakat terus waspada dengan menerapkan protokol kesehatan. Jaga jarak saat berinteraksi, cuci tangan rutin, mengenakan masker serta meluangkan lebih banyak waktu di rumah.

"Saat ini masih ada 324 OTG (orang tanpa gejala) yang kami pantau. ODP yang masih dalam pemantauan pun masih ada 194 orang, sedangkan PDP 16 orang yang tersebar di sejumlah rumah sakit rujukan Papua Barat," katanya.

Ia menambahkan, gugus tugas sedang mendorong agar Kementerian Kesehatan memberi izin kepada Papua Barat untuk melakukan pemeriksaan sampel swab secara mandiri. Dengan demikian upaya penanganan korona diharapkan berjalan lebih optimal.

"Setidaknya akan ada tiga lokasi di Papua Barat yang bisa melakukan pemeriksaan spesimen atau sampel swab, yakni Kota Sorong, Manokwari dan Teluk Bintuni. Alatnya sudah ada, tinggal reagen dan teknisi yang kami butuhkan untuk menginstal alat," tandasnya.

Ia pun berharap, masyarakat lebih siap ketika alat polymerase chain reaction (PCR) Papua Barat telah beroperasi. Dengan adanya PCR penularan korona di provinsi ini akan lebih cepat terdeteksi.

"Justru bagus, kalau cepat diketahui berarti bisa segera dilakukan penanganan. Sehingga potensi penyebaranya berkurang," pungkasnya. (OL-8).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya