Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PEMILIK rumah produksi pembuatan masker scuba di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Andi Eryanto mengaku meraup keuntungan sekitar Rp15 juta per bulan karena peningkatan permintaan selama pandemi virus korona.
"Kalau dihitung per minggunya, keuntungannya diperkirakan Rp3 juta sampai Rp4 juta. Jadi kalau ditotalkan dalam satu bulan sekitar Rp15 juta dari hasil pembuatan masker scuba berbahan kain ini," kata Andi di Jalan Bukit Keminting Kota Palangka Raya, Rabu (29/4).
Dia mengatakan, permintaan banyak berasal dari instansi serta masyarakat dari kabupaten yang ada di provinsi setempat.
Pembelian yang dilakukan dari instansi itu dalam jumlah yang banyak, sehingga dirinya sempat kewalahan untuk menyediakan permintaan.
"Pemesan masker scuba yang terbuat dari kain ini ada yang berasal dari Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, Barito Selatan serta beberapa kabupaten yang ada di provinsi ini," katanya.
Andi menegaskan bahwa pembeli rata-rata datang sejumlah instansi baik yang ada di Kota Palangka Raya maupun dari sejumlah daerah itu, paling sedikit mereka memesan 100 sampai 300 lembar.
Untuk harga ia menjual kepada pelanggannya yang mengambil dalam jumlah banyak, per potong nya seharga Rp5.000. Namun apabila membeli dalam jumlah sedikit atau eceran, maka ia menjualnya dengan harga Rp7.000.
"Mengenai bahan yang kami produksi adalah jenis kain yang sengaja di pesan dari Kota Cirebon, Jawa Barat, dan sebagian dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah," ucapnya.
Dia menjelaskan, masker scuba buatannya tersebut tidak hanya polos begitu saja. Melainkan ada motif atau gambar sesuai dengan pesanan yang diinginkan para pelanggan.
Dengan berbagai motif tersebut, tentunya masker yang fungsinya menjadi alat pelindung diri dalam kondisi pandemi wabah Corona seperti sekarang ini, sangatlah berguna bagi masyarakat.
"Mengenai hasil tentunya tidak kalah kualitasnya dengan milik orang lain, hanya saja saya juga membantu masyarakat agar mudah mendapatkan masker, karena beberapa waktu lalu masker sempat kosong di setiap apotik maka dari itu kami inisiatif membuat masker untuk kebutuhan masyarakat saat berada di luar rumah," pungkasnya. (OL-8)
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved