Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
TIM penolong dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sampai Minggu (26/4) pagi, belum menemukan seorang nelayan yang hilang saat melaut pada Kamis (23/4) sore.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang Emi Frizer mengatakan korban bernama Fiktor Imanuel Nofus, 38, hilang saat melaut mengunakan sampan di perairan Desa Oelfatu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang.
Namun, laporan mengenai hilangnya nelayan tersebut baru disampaikan ke SAR pada Sabtu (25/4) pagi. Kapal SAR KN Antareja 233 bertolak dari Pelabuhan Navigasi Kota Kupang pada pukul 08.00 Wita.
Baca juga: Penyekatan Perbatasan Daerah Efektif Berlaku
Operasi pencarian dipimpin Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Supriyanto Ridwan.
Kapal itu membawa 12 ABK dan tim rescuer tiba di lokasi kejadian pada pukul 10.44 Wita, langsung melakukan pencarian. Namun, pencarian sampai sore belum membuahkan hasil.
Pencarian terhadap nelayan tersebut juga dilakukan polisi, warga, pemerintah desa, dan kecamatan setempat.
Sementara itu, Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang melaporkan tinggi gelombang di perairan daerah itu antara 1,25-2,5 meter dan kecepatan angin antara 4-20 knot per jam.
Tinggi gelombang sampai 2,5 meter berisiko tinggi terhadap perahu nelayan dan kapal tongkang. Adapun tinggi gelombang di perairan terdekat dari lokasi hilangnya nelayan yang juga berprofesi sebagai petani tersebut antara 0,5-1,25 meter, atau tinggi gelombang tergolong rendah. (OL-1)
Pemerintah menegaskan bahwa penerimaan negara dari sektor perikanan melalui skema Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) harus berlandaskan prinsip keadilan sosial.
Dia mengatakan jenazah perempuan itu ditemukan nelayan bernama Adi Prasetyo sekitar empat kilometer dari pantai Desa Pengambengan.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Santoso, seorang nelayanJembrana, Bali, yang sedang melaut sekitar dua kilometer dari pantai mendengar suara minta tolong korban selamat kapal KMP Tunu Pratama Jaya
“Diduga ledakan terjadi karena gesekan serbuk korek api saat bom ikan dirakit dalam botol saus tomat, hingga memicu percikan api,”
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved