Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Penerapan PSBB di Sumbar Belum Optimal

Yose Hendra
24/4/2020 12:35
Penerapan PSBB di Sumbar Belum Optimal
Pelaksanaan PSBB di Sumatra Barat belum optimal (foto ilustrasi)(ANTARA)

PEMBERLAKUAN  Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumatra Barat (Sumbar) di pos perbatasan Sumbar-Riau, belum berjalan optimal. Hingga 23 April, belum ada pengurangan orang datang memasuki Sumbar dari Riau. Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit menyayangkan peraturan PSBB belum berjalan maksimal ini.

Ia yang melakukan pemantauan pelaksanaan pengawasan penanganan covid 19 di Pos Perbatasan Sumbar-Riau di Nagari Tanjung Balik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, kabupaten Limapuluh Kota, melihat masih ada kendaraan bis penumpang yang muatannya 60 orang. Padahal dalam peraturan PSBB, penumpang bus harus 50% dari jumlah bangku yang tersedia.

"Kita melihat ada 97 orang penumpang yang datang dari Malaysia masuk Sumbar dan mereka akan menyebar di berbagai daerah di Sumatra Barat. Seharusnya penumpang bis tersebut diturunkan separuh sesuai aturan penerapan PSBB. Kesiapan petugas dan sarana tenda belum ada," ujar Nasrul Abit, Jumat (24/4).

Nasrul mengatakan, saat ini pihaknya masih lakukan pembinaan lapangan termasuk kepada orang yang datang namun ke depan petugas mesti bertindak tegas.

"Kita berharap dengan diterapkannya PSBB ini merupakan percepatan bagaimana penyebaran covid-19 ini dapat selesai. Pengawasan pintu masuk merupakan hal penting dalam antisipasi penyebaran covid-19, terutama bagi penumpang dari daerah pendemi covid-19," ujar Nasrul Abit.

Nasrul Abit juga katakan saat ini setiap orang masuk mereka kita jadikan Orang Dalam Pantau (ODP). Maka mereka wajib melaporkan diri ditempat tinggal mereka dan isolasi mandiri dirumah selama 14 hari.

"Namun yang terpenting adalah semua orang masuk ke Sumbar terinvetarisasi dengan jelas ke mana tujuan mereka. Petugas pemantau daerah juga diharapkan melakukan pemantauan terhadap orang yang baru masuk di daerah masing-masing. Dari Pos check point meneruskan laporan warga mana-masa saja yang telah masuk di daerah tujuan penumpang tersebut," tandasnya.

baca juga: Penyekatan Pemudik di Jawa Tengah Mulai Diaktifkan

Dan saat ini 74 orang penumpang dari Malaysia hari ini telah ditempatkan dikarantina di STPD Baso.

"Mereka kita beri makan, juga ada ada 18 tenaga medis dan petugas keamanan. Mudahan-mudahan dengan karantina ini dapat mengantisipasi penyebaran covid-19, karena kita tidak tahu apakah mereka membawa virus tersebut atau tidak," ungkap Nasrul Abit. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya