Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Aplikasi Fight Covid-19 Karya Milenial Babel Jadi Sorotan

Rendy Ferdiansyah
23/4/2020 17:40
Aplikasi Fight Covid-19 Karya Milenial Babel Jadi Sorotan
Gubernur Provinsi Babel, Erzaldi Rosman Djohan.(MI/Rendy Ferdiansyah)

APLIKASI Fight Covid-19 hasil milenial nakal asal Provinsi Bangka Belitung (Babel) kini mulai di perhitungkan. Aplikasi ini pun di gadang-gadangkan akan di gunakan secara nasional untuk penanganan corona virus disease (Covid-19) di Tanah Air.

Saat ini aplikasi ciptaan Milenial Nakal Muhammad Alghozi, baru digunakan untuk penanganan dan pencegahan Covid-19 di Provinsi Bangka Belitung (Babel).  Aplikasi Fight Covid-19 ini memberikan kemudahan untuk mengawasi dan memantau Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Orang Dalam Pantauan (ODP).

"Pada tanggal 24 Maret 2020, saya melihat berita ada dokter meninggal, karena positif Covid-19, berangkat dari rasa keprihatinan itu, saya ajak dua teman saya menciptakan aplikasi fight covid-19 tersebut," kata Alghozi dalam wawancara dengan Metro TV, pada Kamis (23/4).

Lalu lanjut, Alghozi, ia bersama temanya selama lima hari lima malam tidak tidur untuk menyelesaikan aplikasi tersebut yang diharapkan berguna di tengah pandemi Covid-19 yang tengah melanda Indonesia. 

Aplikasi Fight Covid-19 ini, menurut Alghozi, langsung mendapat respons Gubernur Babel, dan diterapkan di dua bandara yakni Bandara Depati Amir Pangkalpinang dan Bandara HAS Hanadjoedin Belitung, untuk mempermudah Gugus Tugas percepatan penangnan Covid-19 memantau para OTG dan ODP.

"Setiap penumpang yang masuk melalui Bandara Depati Amir Pangkalpinang dan Bandara HAS Hanandjoedin Belitung harus mendownload aplikasi Fight Covid-19  ini," ujar Alghozi.

"Setelah aplikasi ini di-download, gugus tugas akan mudah memantau dan melacak para OTG dan ODP ini," terang Alghozi. Ia berharap aplikasi Fight Covid-19 ini dapat bermafaat dan memebantu dalam penanganan covid-19 khususnya di Provinsi Babel.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Babel, Erzaldi Rosman Djohan, mengatakan, ‎berawasl dari kecemasan Babel dengan banyaknya kunjungan, sehingga sulit sekali mengawasi OTG dan ODP, untuk itu dilakukan lah pembatasan penerbangan sehari sekali. "Dengan pembatasan ini, memang belum cukup efektif mengaasi ODP dan OTG," ujarnya.

Erzaldi menceritakan bahwa, awalnya apalikasi Fight Covid-19  melalui Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie dan saat dicoba cukup meyakinkan. "Ternyata yang buat aplikasi ini adalah putra daerah Babel sendiri, makanya langsung kita uji coba," jelasnya.

Alghozi menurut erzaldi adalah anak Babel yang ‎kuliah dan kerja di Jakarta. "Kami merasa, ide ataupn aplikasi alghozi ini luar biasa, terus dikembangkan dan disempurnakan," ungkapnya.

Erzaldi menjelaskan bahwa proses kerja pemantauannya aplikasi tersebut mulai dari gelang yang ada barcode digunakan setiap orang masuk Babel. Kemudian langsung di hubungkan dengan aplikasi Fight Covid-19 dan langsung terkonek ke pusat kontrol gugus tugas yang memantau semua OTG dan ODP.

"Di layar monitor jika OTG atau ODP Keluar rumah akan berubah warna, tanda itu loncat-loncat dan akan keterangnaya seperti, nama, datang kapan, posisi dimana, dengan begitu nanti satgas menghubungi kabupaten kota atau desa menghubungi orang tersebut diberi peringatan," tuturnya.

Jika OTG atau ODP masih bandel, lanjut Erzaldi, akan diisolasi untuk dimasukan ke karantina di tempat yang sudah disiapkan selama 14 hari. Aplikasi ini juga sudah dirancang untuk dihubungkan pasien yang melaksanakan rapid test dan uji swab.

"Dengan aplikasi Fight Covid-19 akan mudah menemukan penyebabnya dan melakukan tracking. Dengan dibantu aplikasi ini, tracking ini akan lebih mudah dan tercatat  dalam aplikasi. Selanjutnya, orang yang terlacak diminita melakukan tes PCR dan rapid test,"ucap Erzaldi. (RF/OL-09)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya