Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Bupati Klaten Panen Perdana Benih Padi Rojolele Srinuk

Djoko Sardjono
22/4/2020 19:01
Bupati Klaten Panen Perdana Benih Padi Rojolele Srinuk
Bupati Klaten Sri Mulyani (kedua dari kiri) saat panen perdana rojolele srinuk.(MI/Djoko Sardjono)

PENGEMBANGAN tanaman benih padi Rojolele Srinar dan Srinuk di Kabupaten Klaten (Jateng), kini telah memasuki masa panen. Padi benih varietas unggul itu ditanam di Agro Teckno Park (ATP) Humo, Rabu (22/4), dan dipanen perdana oleh Bupati Sri Mulyani.

Padi Rojolele Srinar dan Srinuk ditanam di lahan ATP Humo Klaten 4 hektare. Penanaman padi varietas unggul ini untuk benih yang nanti akan dibagikan kepada kelompok tani. Hasil panen padi benih Rojolele Srinuk 7,2 ton per hektare.

Menurut Kepala DPKPP Klaten, Widiyanti, benih Rojolele Srinar dan Srinuk hasil panen perdana itu akan segera diajukan ke Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Jawa Tengah untuk sertifikasi sebelum nanti dibagikan kepada kelompok tani di Klaten.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Klaten mengucapkan syukur Alhamdulillah, karena bersama Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten melakukan panen padi varietas Rojolele Srinuk di ATP Humo.

''Hasil panen perdana padi Rojolele Srinuk akan diproses menjadi benih, dan setelah ada sertifikatnya nanti akan dibagikan kepada kelompok tani dalam upaya pengembangan varietas padi di wilayah Kabupaten Klaten,'' jelasnya.

Baca Juga: Panen Padi Kali Ini Petani Aceh bisa Tersenyum Lebar

Menurut Kepala DPKPP Klaten, lahan ATP Humo seluas 4 hektare di Desa Sidowayah, Klaten Tengah, itu 2,5 hektare di antaranya ditanami Rojolele Srinuk dan sisanya 1,5 hektare Rojolele Srinar. Usia panen padi varietas unggul ini 120 hari.

Bupati Sri Mulyani menyambut gembira dan syukur atas keberhasilan DPKPP Klaten dalam penanaman padi varietas Rojolele Srinuk. Hasil panen ini untuk benih yang nanti akan dibagikan kepada petani setelah ada sertifikatnya.

''Kami mengharapkan padi verietas Rojolele Srinuk dan Srinar dapat dikembangkan petani di Klaten. Selain berasnya enak dan wangi, hasil produksinya bisa mencapai 7 ton per hektare, seperti panen perdana di ATP Humo,'' ujarnya.

Panen perdana benih padi Rojolele Srinuk yang dilakukan oleh Bupati Sri Mulyani, dihadiri Ketua DPRD Hamenang Wajar Ismoyo, Sekda Jaka Sawaldi, Asisten II Wahyu Prasetyo, dan Kepala Bappeda Sunarna, dan Forkopimcam Klaten Tengah. (JS/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya