Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Warga Aceh Tetap Gelar Tradisi Mameugang

Amiruddin Abdullah
21/4/2020 19:45
Warga Aceh Tetap Gelar Tradisi Mameugang
Mameugang merupakan tradisi masyarakat Aceh yaitu penyembelihan dan penjualan daging jelang Ramadan.( ANTARA/Irwansyah Putra)


WALAU wabah virus korona (Covid-19) masih terjadi, masyarakat di Aceh tetap menggelar tradisi mameugang untuk menyambut bulan Ramadan tahun ini. Namun, untuk tahun ini, tradisi mameugang yang akan berlangsung 22-23 April mendatang akan dilakukan dengan cara berbeda.   
 
Di Kabupaten Pidie misalnya, pasar daging hari mameugang itu dibangun di sejumlah lokasi. Pasar induk dilaksanakan di kawasan Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie. Lalu ada pasar pendukung lain yaitu di 23 pusat kecamatan dalam wilayah kabupaten setempat. Kemudian ada juga di pasar -pasar kecil dimana berada kedai-kedai tempat perbelanjaan tradisional dekat perkampungan warga.

Asisten II Pemkab Pidie, Buchari AP, Selasa (21/4) mengatakan, untuk mencegah kerumunan warga pihaknya menerapkan prosedur pejualan. Misalnya setiap penjual daging mameugang diwajibkan memakai sarung tangan dan masker.

Jarak antara meja penjualan daging paling kurang tiga meter. Kemudian harus menjaga jarak fisik atau menghindari jangan sdmpai terjadi kerumunan.

"Warga pun saat berbelanja wajib memakai masker. Tidak perlu berlama lama di pasar. Semoga kita terhindar dari Covid-19," tutur Buchari.

Adapun Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, memastikan pasar penjualan daging mameugang kali ini digelar di desa masing-masing. Tidak ada penjualan daging di pusat kecamatan atau pasar besar di Kota Meulaboh, ibukota Kabupaten Aceh Barat.

Juru bicara Pemkab Aceh Barat, Amril Nuthihar, mengatakan pembatasan ini harus dilakukan untuk mencegah tidak meluas penularan Covid-19. Membangun pasar massal seperti tahun-tahun sebelumnya sangat dikhawatirkan dalam kondisi sekarang ini.

"Tradisi mameugang tetap dilaksanakan. Tapi digelar di kampung masing-masing" tutur Amril.

Mameugang merupakan tradisi masyarakat Aceh yang memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga, kerabat, dan yatim piatu. Dalam tradisi akan disembelih kurban berupa kambing atau sapi dan dilaksanakan setahun tiga kali yakni Ramadhan, Idul Adha, dan Idul Fitri. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya