Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Kasus Kematian DBD di NTT Capai 48 Orang

Palce Amalo
17/4/2020 18:00
Kasus Kematian DBD di NTT Capai 48 Orang
Seorang anak penderita DBD menjalani perawatan di RSUD Tc Hillers di Maumere, Sikka, NTT, Sabtu (14/3) lalu.(ANTARA/KORNELIS KAHA)

KASUS kematian akibat wabah demam berdarah dengue (DBD) di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih bertambah di tengah pandemi korona. Sesuai laporan Dinas Kesehatan NTT, Jumat (17/4), korban meninggal DBD telah mencapai 48 orang sejak Januari-17 April 2020. Angka kematian atau case fatality rate (CFR) sebesar 1,03%

Sedangkan jumlah korban DBD yang dirawat dalam kurun waktu tersebut berjumlah 4.679 orang di 22 kabupaten dan kota. Korban meninggal berasal dari 12 kabupaten dan kota dengan jumlah terbanyak di Sikka 14 orang, Belu tujuh orang, Kota Kupang enam orang, Alor dan Lembata masing-masing empat orang.

Selanjutnya, Timor Tengah Utara, Flores Timur dan Ende masing-masing dua orang, serta Manggarai, Manggarai Timur dan Rote Ndao masing-masing satu orang.

Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan saat ini wabah DBD merupakan masalah serius di daerah itu. "Tanpa Covid-19, NTT juga punya masalah besar yaitu cuaca yang berdampak gagal panen dan demam berdarah dengue," ujarnya.

Karena itu, Guburnur meminta seluruh bupati dan wali kota memberikan perhatian serius terhadap wabah DBD, disamping penanganan virus korona. "Banyak warga yang mengalami suhu badab tinggi tetapi tidak mau ke rumah sakit karena ketakutan terhadap korona," ujarnya.

Untuk itu, Laiskodat minta seluruh kepala desa dan lurah cepat melapor warganya yang sakit. Jika sakit panas selama tiga hari berturut-turut segera bawa ke puskemas agar segera mendapa perawatan medis. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya