Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
SATGAS Penanggulangan COVID-19 Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, mengumumkan, dari 119 orang dalam pemantauan (ODP), tersisa 62 orang.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Sorong Rudy R Laku mengatakan, untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) hingga saat ini berjumlah 13 orang, namun dua orang meninggal dan 5 orang dinyatakan selesai, sehingga tersisa 6 orang pasien yang saat ini dalam pengawasan.
Dia juga mengatakan bahwa orang tanpa gejala (OTG) berjumlah 56 orang, tetapi telah selesai pemantauan sebanyak 23 orang dan tersisa 33 orang.
Menurut dia, hingga saat ini pasien yang meninggal dunia dua orang dengan satu orang berstatus PDP dan satunya dinyatakan positif virus korona berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Balitbangkes.
Ia menjelaskan, tim medis penanganan Covid-19 telah mengirim 21 sampel darah ke Laboratorium Balitbangkes Makassar guna dilakukan pemeriksaan.
Berdasarkan 21 sampel darah yang dikirim ke laboratorium Balitbangkes Makassar sebanyak 19 sampel dari Rumah Sakit Umum Daerah Sele be Solu Kota Sorong dan dua sampel dari rumah sakit darurat rujukan penanggulangan virus corona.
Sampel darah tersebut dikirim pada Selasa (14/4) dari Bandara Sorong menggunakan pesawat Sriwijaya Air menuju ke Makassar untuk dilakukan pemeriksaan di Balitbangkes.
"Kita menunggu hasilnya dan apabila dalam waktu dekat sudah dikeluarkan oleh Balitbangkes Makassar maka akan diumumkan kepada masyarakat melalui media massa," ujarnya.
Dia berharap masyarakat Kota Sorong tetap tenang di rumah tidak banyak aktivitas di luar rumah apabila tidak ada keperluan penting demi mencegah penyebaran virus corona.
"Mari kita berdoa kepada Tuhan yang Maha esa agar melindungi masyarakat Kota Sorong dan wabah ini cepatlah selesai sehingga aktivitas dapat berjalan seperti biasanya," pungkasnya. (OL-8)
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved