Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Data Covid-19 Berbeda, Ganjar: Ada Data Daerah Melompat ke Pusat

Akhmad Safuan
15/4/2020 08:37
Data Covid-19 Berbeda, Ganjar: Ada Data Daerah Melompat ke Pusat
Petugas Satlantas Polres Pekalongan Kota menggunakan kostum punokawan membagi masker kepada pengguna jalan, Selasa (14/4).(ANTARA/Harviyan Perdana Putra )

TERJADI perbedaan mencolok data kasus covid-19 antara daerah, provinsi dan nasional. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menduga ada data daerah yang melompat ke pusat hingga terjadi pembengkakan.

Pemantauan Media Indobesia Rabu (15/4), warga di Jawa Tengah hingga saat ini dibuat bingung dengan munculnya data yang berbeda antara daerah, provinsi dan tingkat nasional menyangkut jumlah kasus covid-19. Namun hingga kini belum dapat dipastikan data sesungguhnya.

Perbedaan data kasus antara daerah, provinsi dan nasional yang terjadi saat ini, diperkirakan adanya perbedaan sumber data di pemerintah. namun masing-masing pihak mengaku kevalidan data yang ditampilkan baik dalam keterangan langsung maupun melalui daring.

Secara nasional mengutip keterangan Juru Bicara Pemerintah Covid-19 Achmad Yurianto pasien positif di Jawa Tengah per Selasa (14/4) bertambah 75 orang menjadi 278 pasien atau meningkat dari sebelumnya 203 kasus.

Namun dara terbaru dari Dinas Keseharan Jawa Tengah maupun Tanggap Covid-19 Jawa Tengah hingga Rabu (15/4) pukul 06.30 WIB tercatat kasus positif korona di provinsi ini baru mencapai 208 kasus dengan 140 orang dirawat, 32 pasien sembuh dan 36 meninggal.

Baca juga: PDP Covid-19 di Klaten Kini 12 Orang, 2 Positif

Hal berbeda dengan data ditampilkan Kota Semarang baik data dinas kesehatan maupun melalui laman siagacorona.kotasemarang.go.id jumlah pasien sembuh di daerah ini mencapai 29 orang, namun data dari Provinsi Jawa Tengah menyebut bahwa pasien sembuh di kota yang dipimpin Hendrar Prihadi baru 15 orang.

Demikian untuk data meninggal, Pemkot Semarang mencatat sebanyak 18 pasien positif korona di kota ini sebanyak 18 orang, tetapi data dari Dinas Keseharan Jateng maupun laman corona.jatengprov.go.id mencatat jumlah meninggal di Kota Semarang 16 orang.

"Data yang kami punya sudah terverifikasi, seharusnya provinsi ambil data dari kami sehingga datanya sama," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi perbedaan data tersebut mengaku bahwa data yang dimiliki oleh Pemrov Jateng sudah benar sehingga dapat menjadi patokan, apalagi melalui laman corona.jatengprov.go.id warga dapat mengakses langsung kondisi sebaran covid-19 di sekitarnya.

"Saya juga kaget ketika nasional mengumumkan per tanggal 14 kemarin angka kasus covid-19 Jateng melonjak bertambah 75 kasus hingga capai 278 kasus," kata Ganjar Pranowo.

Setelah mendapatkan kabar itu, demikian Ganjar, tim pendataan langsung diminta lakukan validasi kembali. Namun diduga ada beberapa data dari kabupaten dan kota  yang delay atau melompat ke pusat. 

"Silakan akses melalui data kami," imbuhnya. (A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya