Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
BUPATI Karawang, Jawa Barat, Cellica Nurrachadiana menjadi pasien positif pertama yang dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan selama 20 hari di RSUD Karawang.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19 Karawang Fitra Hergyana menyatakan kendati telah dinyatakan sembuh pada Senin (13/4), Cellica masih harus isolasi lanjutan di rumah selama 14 hari.
"Beliau telah menjalani hasil tes swab yang kedua. Dan hasilnya negatif. Meski sudah dinyatakan sembuh, tetapi harus menjalani isolasi lanjutan di rumah selama 14 hari sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan," ungkapnya di Karawang, Selasa (14/4).
Baca juga: Gubernur Papua Carter Pesawat buat Check Up di RSPAD
Tak hanya hasil swab yang negatif, kata Fitra, hasil cek darah serta rontgen Cellica juga baik. Sementara itu, empat pasien lainnya yang telah melakukan uji swab kedua masih menunggu hasil dari Balitbangkes Kemenkes.
Jumlah pasien positif di Karawang mencapai 48 dengan satu opasien sembuh, tiga pasien meninggal dunia dan masih dalam observasi 44 orang.
Baca juga: KAI Cirebon Hanya Jalankan Dua Rangkaian
Untuk pasien dalam pemantauan (PDP) yang terdata yakni 95 orang, dengan rincian selesai pengawasan atau telah dinyatakan sembuh sebanyak 60 orang, meninggal dunia tiga orang, dan masih dalam pengawasan 32 orang.
Untuk orang dalam pemantauan (ODP) 2.773 orang, selesai pemantauan sebanyak 1.613 orang, dan masih dalam pemantauan 1.160 orang. "WNI sebanyak 2.738 orang dan WNA sebanyak 35 orang," kata dr Fitra. (X-15)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved