Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pakar UGM: Tidak Perlu Lockdown Kampung

Agus Utantoro
30/3/2020 23:55
Pakar UGM: Tidak Perlu Lockdown Kampung
Sejumlah kampung di Kecamatan Pakem, Sleman menutup sejumlah akses masuk kampung dengan bambu yang diberi tulisan "lockdown"(Antara)

Koordinator Tim Respons Covid-19 Universitas Gadjah Mada, dr. Riris Andono Ahmad, MPJ, Ph.D. menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu melakukan lockdown dan membatasi aktivitas keluar masuk wilayah mereka untuk mencegah penyebaran virus covid-19.

Pasalnya yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini, jelasnya, gerbang keluar masuk desa atau permukiman yang oleh masyarakat disebut lockdown itu justru menjadi titik yang rawan penularan. "Di tempat ini, warga biasanya berkumpul dengan alasan menjaga. Namun, ini sebenarnya justru menjadi rawan," ujar Riris saat dihubungi, Senin (30/3).

Baca juga: Soal Lockdown, Semua Pihak Diminta Berpikir Jernih

Jadi, Riris mengingatkan agar masyarakat tidak dengan mudah menggunakan istilah lockdown. Karena penggunaan istilah itu kini justru menimbulkan kebingungan dalam masyarakat.

Menurut Riris, penggunaan istilah lockdown yang kemudian diterapkan di sejumlah desa malah dapat menimbulkan kecurigaan terhadap orang yang tidak dikenal.

"Jika tidak hati-hati justru dapat meningkatkan terjadinya kekerasan sosial. Ini perlu diwaspadai karena jika sering terjadi, situasi menjadi tidak kondusif," tandasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik