Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BUPATI Kabupaten Bogor mengapresiasi peran organisasi masyarakat seperti Aisiyah dan Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI) dalam memerangi gizi buruk melalui kegiatan sosialiasi dan edukasi yang dilakukan di beberapa provinsi di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kabupaten Bogor Drg Mike Kaltarina MARS yang hadir mewakili Bupati Bogor Ade Yasin dalam acara 'Edukasi Gizi Berkesinambungan yang dilakukan di Kabupaten Bogor'.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mendata ada sekitar 188.996 balita di Kabupaten Bogor yang tumbuh dengan gizi buruk atau stunting hingga akhir 2018 lalu. Angka ini cukup besar, meski penduduk Kabupaten Bogor berjumlah hampir 5,7 juta jiwa.
Ade bertekad untuk menguranginya, salah satunya adalah dengan terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pola asuh dan pola makan anak.
“Gizi buruk harus diatasi dengan pendektan lintas sektoral. Bukan hanya oleh Pemerintah tetapi juga oleh Masyarakat. Peran organisasi masyarakat sangat penting. Kami mengapresiasi Aisiyah dan YAICI, yang melakukan edukasi kepada masyakarat di Kabupaten Bogor,” ujar Mike pada ketarangan persnya, Senin (30/3).
Arif Hidayat Ketua YAICI menambahkan, pola makan anak dalam 1000 hari pertama sangat penting. Bila anak terbiasa dengan asupan yang tinggi gula, anak akan cenderung menolak untuk diberikan makanan yang kurang manis.
Salah satu asupan tinggi gula yang masih banyak diberikan oleh orang tua di pedesaan adalah susu kental manis, yang kerap dianggap oleh masyarakat sebagai susu bernutrisi.
“Persepsi yang salah tentang kental manis, ditunjang oleh harga yang relatif murah dan tersedia hingga ke warung-warung dipelosok, membuat masyarakat masih terus memberikan kental manis yang diseduh air,” ujar Arif.
Arif yang melakukan survei kecil sebelum acara menemukan bahwa beberapa ibu rumah tangga yang memiliki balita dan anak-anak dibawah 10 tahun masih rutin memberikan susu kental manis kepada anaknya.
Mereka umumnya tidak tahu bahwa kental manis bukanlah susu yang disajikan sebagai minuman anak. Warung di sekitar lokasi acara juga mengatakan permintaan pada umumnya masyarakat mencari SKM. “Karenanya edukasi bahwa kental manis adalah toping dan dapat membentuk adiksi pada anak perlu disosialisasikan,” tambahnya
Pada kesempatan ini Wakil Ketua Aisiyah Bidang Kesehatan, Dra. Noor Rochma Pratiknya mengatakan bonus demografi adalah sebuah tantangan yang perlu disikapi bersama.
Dalam hal ini Aisyiyah telah berusaha bersama YAICI untuk membangun generasi emas Indonesia 2045 melalui kerja sama edukasi gizi berkesinambungan yang bertemakan bijak menggunakan Susu Kental Manis. “Mari kita bersama memperhatikan generasi kita dengan bijak menggunakan SKM yang dimulai dari peran Ibu,” kata Noor Rochma.
YAICI dan Aisyiyah juga berencana melakukan penelitian tentang gizi buruk, pola pangan anak dan persepsi tentang susu kental manis di kabupaten Bogor. Penelitian akan dilakukan di 14 puskesmas di 6 kecamatan, antara lain Leuwiliang, Jasinga, Parung, Cileungsi, Pamijahan, Cibungbulang. (RO/OL-09)
Lawang Salapan Kota BogorBberhias Kain Merah Putih
Apel Pengamanan Jeang Pilkada di Kabupaten Bogor
TKT lansia dan latihan kognitif untuk lansia dilakukan melalui aktivitas senam otak (brain gym) dan bermain puzzle (puzzle therapy).
tidak pernah mempersulit penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Gerakan membagi bibit seperti nangka, sirsak, sukun, jambu, duren, matoa, pepaya, sawo dan juga kelor adalah solusi praktis perbaikan gizi bagi rakyat desa
PEMERINTAH Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, melibatkan 31 lembaga keagamaan untuk program penurunan tengkes dan pengentasan warga dari kemiskinan.
Menurut Ketua Baznas (Bazis) DKI Jakarta, KH. Ahmad Luthfi Fathullah, program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi para penerus bangsa, utamanya anak-anak yang tinggal di kampung-kampung.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, tercatat ada sebanyak 28,8 persen warganya menderita kurang gizi.
PANDEMI covid-19 meningkatkan kasus stunting di Indonesia dan mengancam terkoreksinya target penurunan stunting 14% dari total angka kelahiran anak pada 2024.
Kabupaten Bekasi telah ditetapkan sebagai lokus pencegahan dan penurunan stunting terintregrasi tahun 2020 bersama 260 kabupaten dan kota lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved