Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

14 ODP Berinteraksi dengan Pasien Korona Meninggal Harus Isolasi

Dwi Apriani
26/3/2020 11:54
14 ODP Berinteraksi dengan Pasien Korona Meninggal Harus Isolasi
Ilustrasi(ANTARA)

DINAS Kesehatan Kota Palembang mencatat pihaknya telah menetapkan 14 orang yang berinteraksi dengan seorang pasien asal Palembang positif terpapar virus korona. Sebanyak 14 orang tersebut saat ini statusnya menjadi orang dalam pemantauan (ODP). Selanjutnya, mereka diminta untuk melakukan isolasi diri hingga 14 hari kedepan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, Ayus Astoni, mengatakan sebenarnya sudah melakukan pemantauan terhadap orang yang melakukan kontak erat berisiko dengan pasien positif virus korona itu sejak pasien itu dirawat di Rumah Sakit Mohammad Hosein (RSMH) Palembang.

"14 orang berisiko sudah ditetapkan ODP. Empat orang dari pihak keluarga pasien korona dan 10 orang merupakan tenaga medis," katanya, Kamis (26/3).

Ayus menjelaskan, setelah hasil sampel spesimen pasien laki-laki tersebut keluar dan dinyatakan positif oleh Litbangkes RI maka tim Satgas juga langsung meminta ke 14 ODP itu untuk melakukan isolasi diri hingga 14 hari. Pasalnya dianggap kelompok kontak erat risiko tinggi.

"Khusus bagi empat yang merupakan keluarga pasien korona sejauh ini kondisinya sehat. Sementara untuk tenaga medis, mereka selama melakukan perawatan pasien sudah sesuai SOP dengan menggunakan alat pelindung diri (APD)," katanya.

Meski begitu, kata Ayus, pihaknya sudah mengajukan ke Satgas Pencegahan danPenanggulangan Korona Sumsel agar ke 14 ODP tersebut dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut. Termasuk pengambilan sampel spesimen.

"Sudah kita ajukan, karena yang berwenang mengambil sampel itu Satgas Sumsel," katanya.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Korona Sumsel, Yusri, mengatakan pihaknya telah menerima laporan 14 ODP yang memiliki riwayat berinteraksi langsung dengan pasien korona tersebut. Menurutnya, khusus pihak keluarga masuk kategori kelompok erat berisiko tinggi.

baca juga: Korona Membuat Hotel dan Restauran di Jateng Tiarap

"Sudah kita terima laporannya ODP yang melakukan kontak langsung dengan pasien kasus korona, dan akan diprioritaskan untuk segara diambil sampelnya," tandasnya. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya