Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Belanda Diminta Kembalikan Pusaka Keraton se-Nusantara

Nurul Hidayah
11/3/2020 19:09
Belanda Diminta Kembalikan Pusaka Keraton se-Nusantara
Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat memberikan cenderamata kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X(MI/Nurul H)

SULTAN Sepuh XIV Cirebon PRA Arief Natadiningrat mengapresiasi permintaan maaf Raja Belanda disela kunjungannya ke Indonesia. Termasuk mengembalikan keris Pangeran Diponegoro. Namun, lebih baik jika Belanda mengembalikan semua pusaka-pusaka keraton se Nusantara.

"Kami mengapresiasi permintaan maaf tersebut, meski kami merasakan sakit yang teramat sangat saat dijajah Belanda selama 350 tahun," ungkap Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat dalam keterangan persnya, di Kesultanan Cirebon, Rabu (11/3)

Sultan Sepuh menyambut gembira dikembalikannya keris Pangeran Diponegoro oleh Raja Belanda di sela-sela kunjungnanya ke Indonesia. "Tentu kita sambut gembira, namun tidak hanya pusaka milik Pangeran Diponegoro saja yang dikembalikan. Tapi semua pusaka-pusaka milik keraton se Nusantara," ujar Arief, yang juga Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN).

Mulai dari dokumen dan naskah-naskah kuno serta benda cagar budaya lainnya. Pengembalian seluruh pusaka tersebut, menurut Arief, merupakan implementasi dari permintaan maaf yang telah dilakukan oleh raja Belanda.

Hingga kini, lanjut Arief, pusaka milik Cirebon berupa bendera yang asli masih ada di Belanda. "Untuk duplikat dari bendera yang saat ini sudah sekitar 500 tahun ada di museum tekstile Jakarta," ungkap Arief.

Keraton Cirebon tengah berupaya untuk mencontoh bendera yang ada di museum tekstile Jakarta tersebut. "Padahal bendera tersebut merupakan kebanggan masyarakat Cirebon," tandas Arief. (OL-13)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya