Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Seekor Harimau Sumatera Dilepasliarkan di TN Gunung Leuser

Hendra Saputra
11/3/2020 18:55
Seekor Harimau Sumatera Dilepasliarkan di TN Gunung Leuser
Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) masuk perangkap yang dipasang petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.(DOK BKSDA ACEH)

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melepasliarkan seekor Harimau Sumatera di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Selasa (10/3).

Harimau berjenis kelamin betina tersebut, sebelumnya ditangkap di Kota Subussalam, Provinsi Aceh karena berkeliaran di permukiman penduduk.

Pelepasliaran harimau itu, melibatan petugas dari BKSDA Aceh, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Wildlife Conservation Society (WCS), Forum Konservasi Leuser (FKL), Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah, Kepolisian, dan TNI.

Baca Juga: Heboh Harimau Masuk ke Kampus Unsri, Gubernur Sumsel: Ilusi Itu

Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto mengatakan sebelum dilepasliarkan, harimau yang diberi nama Dara telah melalui proses observasi meliputi pemeriksaan kesehatan dan kelayakan oleh tim medis satwa BKSDA Aceh yang didampingi dokter hewan dari Forum Konservasi Leuser (FKL) dan Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah.

''Saat proses pelepasliaran, Dara masih menunjukkan sifat liarnya dan masih sangat reaktif. Hal ini terlihat saat pintu kandang dibuka, Dara langsung berlari menjauh masuk ke dalam kawasan TNGL,'' kata Agus Arianto di Banda Aceh, Rabu (11/3).

Selain itu, lokasi pelepasliaran harimau berusia 16 bulan itu juga telah melalui survei kelayakan daya dukung habitat untuk harimau tersebut.

Dara, sebelumnya diselamatkan dari Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, pada tanggal 5 Maret 2020 lalu. Dara merupakan salah satu dari tiga harimau yang terdeteksi camera trap, di mana salah satu individu lainnya cedera pada bagian kaki depan (cacat/buntung), yang diduga akibat terkena jerat.

Baca Juga: TW Sayangkan Pernyataan Plt Bupati Muara Enim Soal Harimau

''Tim BKSDA Aceh berhasil mengevakuasi Dara ke dalam kadang jebak yang dipasang sejak tanggal 26 Februari 2020,'' kata Agus.

Menurut Agus, harimau yang cedera cenderung mencari mangsa yang mudah diburu, terutama ternak warga. Selain itu, lokasi konflik harimau tersebut terisolasi di pemukiman dan perkebunan masyarakat.

"Hal inilah yang menjadi pertimbangan dilakukannya penyelamatan harimau di Desa Singgersing," tambahnya.

BKSDA Aceh dan mitra akan terus memantau pergerakan dua harimau lainnya yang saat ini masih berada di kawasan Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, sebagai upaya mencegah terjadinya konflik harimau dengan warga. (HP/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya