Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
RATUSAN sumur milik warga di sejumlah desa di Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat mengering akibat musim kemarau berkepanjangan yang melanda daerah itu sejak satu bulan terakhir.
“Mengeringnya air di sumur ini karena dipicu musim kemarau berkepanjangan, kami sangat kesulitan mendapatkan air bersih,” kata Annisa, 40, seorang ibu rumah tangga warga Desa Peuribu, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat, Selasa (10/3).
Menurutnya, untuk bisa mendapatkan air bersih, masyarakat di daerah tersebut juga terpaksa menampung air yang bersumber dari PDAM yang dialirkan dari kawasan Desa Leubok Pasi Ara, Kecamatan Woyla Barat.
Namun, sumber air yang mereka butuhkan tersebut setiap harinya hanya menyala sekitar satu jam saja pada siang atau pun malam hari. Selebihnya, warga terpaksa mengambil air di sungai atau sumber air lainnya.
Hal senada juga diutarakan Sulaiman, 45, warga Desa Teupin Peuraho, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat yang mengaku kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. “Untuk bisa mandi atau sumber air di rumah, kami terpaksa ke sungai terdekat,” katanya.
Bahkan tidak jarang, diantara warga setempat hanya mandi satu hari sekali karena kesulitan mendapatkan air bersih. “Kami berharap ada penanganan dari pemerintah, sehingga masyarakat bisa mendapatkan air bersih dengan mudah di saat musim kemarau seperti saat ini,” katanya menambahkan.
Meski sudah mulai diguyur hujan sejak Senin malam, namun ia mengaku sebagian besar sumur milik masyarakat di Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat, tetap saja mengalami kekurangan air, katanya. (OL-12)
Pembangunan sumur resapan pada prinsipnya sebagai upaya pengelolaan air hujan dan konservasi sumber daya air dengan menyerapkan air ke dalam tanah.
Peresmian diawali dengan seremonial di Dusun Banjarharjo 1, dilanjutkan dengan ramah tamah bersama warga
WAHANA Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gagal meningkatkan kemampuan adaptasi masyarakat terhadap banjir.
PELAKSANA Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Ika Agustin Ningrum menepis informasi yang beredar di media sosial terkait penutupan sumur resapan.
Keberadaan sumber air bersih tersebut dirasakan langsung oleh 250 kk warga desa setempat atau 700 hingga 1.000 jiwa.
Hal itu salah satu upaya untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan. "Banjir itu kan sifatnya rutinitas saat musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved