Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Khawatir Virus Korona, Bupati Alor Tolak Kapal Australia Berlabuh

Palce Amalo
29/2/2020 20:14
Khawatir Virus Korona, Bupati Alor Tolak Kapal Australia Berlabuh
Pemeriksaan penumpang dan kru kapal pesiar dari Australia, MV Coral Adventure, Sabtu (29/2).(Dok Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Kupang )

PEMERINTAH Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, menolak kehadiran kapal pesiar dari Australia, MV Coral Adventure untuk berlabuh karena alasan ancaman virus korona.

"Bupati Alor mengeluarkan surat untuk menolak kehadiran kapal, dengan asumsi lebih memerhatikan kesehatan masyarakat, karena masalahnya kapal itu dari negara terjangkit virus korona," ujar Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Kupang Hengki Yanres Jezua saat dihubungi, Sabtu (29/2).

Baca juga: 6 Anak di Balikpapan Jadi Yatim Piatu, Jokowi Kasih Bantuan

Akhirnya, kapal itu melanjutkan pelayarannya menuju sejumlah lokasi wisata di NTT yakni Lembata, Ende, dan akan berakhir di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

Saat tiba di Perairan Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Sabtu (29/2), petugas KKP Kelas III Kupang memeriksa kesehatan seluruh penumpang dan kru.

Baca juga: Bupati Manggarai Ajak Uskup Ruteng Buka Ruang Dialog

Sebanyak 35 kru dan 48 penumpang kapal pesiar itu diperiksa selama dua jam mengunakan thermogun. Pemeriksaan dilakukan lantaran Australia telah dinyatakan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) terjangkit virus korona.

Hengki mengatakan pihaknya membagi petugas dalam dua tim. Tim pertama (tim boarding) memeriksa kesehatan kru dan penumpang di kapal.

Baca juga: Fokus Pilkada, Direktur Badan Otorita Labuan Bajo Mundur

Sedangkan tim darat bertugas melakukan penyemprotan disinfektan terhadap tim boarding setelah kembali ke darat.

"Tujuannya ketika ada virus yang disebut Corona virus, penyemprotan disinfektan akan mematikan virus sehingga tidak membawa faktor risiko dan dampak buruk bagi petugas kami," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan kesehatan tidak ditemukan gejala klinis yang mengarah kepad korona virus. "Tidak ditemukan suspek dan faktor risiko, semua dalam keadaan sehat," tandasnya.

Namun, mengingkat masa inkubasi virus korona 14 hari, KKP tetap memantau kesehatan kru dan penumpang kapal lewat Health Alert Card (kartu kewaspadaan kesehatan) yang dibagikan di atas kapal. Bila ditemukan gejala virus korona, harus segera melapor ke petugas di wilayah tujuan.

"Jika ditemukan tanda-tanda mengarah ke gejala virus korona sampai dengan 14 hari harus melaporkan penangganan lebih lanjut," ujarnya. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik