Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
WAKIL Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meninjau langsung lokasi banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (27/2). Setelah itu, Uu secara simbolis menyerahkan bantuan Rp750 juta dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Jabar Bergerak dan Bank bjb kepada Pemerintah Kota Bekasi.
Selain itu, bantuan logistik berupa kasur, pakaian, perlengkapan mandi, hingga obat-obatan diserahkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar serta Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan kepada perangkat daerah terkait.
Baca juga: Banjir Tahun Baru, 57 Perumahan di Kota Bekasi Terendam
"Kondisi banjir yang ada di wilayah ini sudah surut. Tapi bekasnya ini, rumah-rumah, kasur, kursi, alat elektronik, semua ada imbas dari banjir ini," ucapnya.
"Saya merasa prihatin. Apalagi kejadian (banjir di Jatimekar) sudah empat kali (sejak awal 2020). Oleh karena itu, saya ke sini ditugaskan oleh Bapak Gubernur untuk memantau kondisi sekaligus mendengar keluhan warga dan harapan dan keinginan serta solusi yang diambil baik masukan dari Pemkot Bekasi dan lainnya," katanya.
Hujan deras yang turun sejak Senin (24/2) membuat beberapa titik di Kota Bekasi lumpuh, tidak terkecuali Perumahan Bumi Nasio Indah di Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih. Curah hujan cukup tinggi itu menyebabkan air meluap melewati tanggul.
Kondisi diperparah dengan tingginya debit air di Kali Cakung. Rumah hingga sekolah pun terendam banjir, ketinggian bervariasi antara 60 cm hingga 1,5 meter.
Akibatnya, sebanyak 1.100 jiwa di RW 15 terdampak banjir. Sementara di RW 16 warga terdampak berjumlah 340 orang. Uu pun menegaskan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan lembaga terkait termasuk BBWS, dinas, dan pemerintah untuk menanggani banjir tersebut.
"Dilakukan rapat koordinasi juga bersama bupati/wali kota daerah terdampak untuk membuat keputusan apakah tanggap darurat dan permanen (jangka panjang) seperti polder," tutur Uu.
Sebelum menyerahkan bantuan, Uu bersama Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Kepala BPBD Kota Bekasi Muhammad Jufri, serta Camat Jatiasih Mariana lebih dulu meninjau langsung aliran sungai serta rumah warga yang terdampak banjir.
Dian (52), salah satu warga terdampak, menceritakan bagaimana kondisi rumahnya yang diterjang banjir.
"Kulkas sampai terbalik. Sejak tinggal di sini tahun 1993, (banjir) ini yang paling parah. Harapannya bisa relokasi, karena jual rumah juga tidak laku, (orang) sudah tahu daerah ini langganan banjir," katanya.
Dian menambahkan, dirinya bersama orang tuanya yang sudah kesulitan berjalan sudah dievakuasi oleh BPBD Kota Bekasi sejak Selasa (25/2) dini hari. Dia pun berharap pemerintah segera menemukan solusi atas banjir di Bekasi. (BY/A-1)
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved