Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEBANYAK 480 ton bumbu rendang bakal banjiri tanah Arab, setelah 43 usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Payakumbuh, Sumatra Barat (Sumbar) siap kirim makanan khas Minangkabau itu.
Wali Kota Payakumbuh, Erwin Yunaz mengungkapkan, ekspor bumbu tersebut merupakan sejarah bagi UMKM Indonesia yang bisa menembus pasar luar negeri.
''Apalagi untuk persediaan makanan jamaah Haji, karena tak bisa sembarangan. Kami hanya ekspor bumbu dan juru masaknya. Sementara daging memang tidak mau pakai dari sini, tapi lebih bagus dari sana,'' jelas Eerwin, Selasa (25/2).
Ia mengatakan, kepastian mengekspor rendang tersebut setelah adanya penandatanganan MoU antara Koperasi Iko Sero dengan Al Bait
Maamour For Umra Service di Jakarta, kemarin.
Erwin melanjutkan, dalam dua bulan ke depan, pihaknya akan mulai produksi. Pihaknya menargetkan bisa memfasilitasi UMKM sebanyak 10 ton per hari.
''Kita ingin menunjukkan ke Menteri Koperasi dan UKM bahwa UMKM kita mampu mandiri. Kalau order nya sudah jelas begini, pihak swasta diharap mau membantu untuk memfasilitasi termasuk pembiayaan. Jadi selama 40 hari total kita kirim 480 ton bumbu rendang,'' kata Erwin yang juga pembina Koperasi Iko Sero itu.
Menurut Erwin, dengan sentuhan teknologi modern, bumbu rendang diklaim bisa bertahan selama 1 tahun, tanpa bahan pengawet dan cita rasa yang tidak berubah.
Potensi ekspor ke negara-negara lain kata Erwin, kini terbuka lebar. Untuk itu, pihaknya akan menyasar negara-negara yang memiliki tenaga
kerja Indonesia, seperti Malaysia dan Hong Kong.
''Ini role model pertama di Indonesia. Harapannya presiden untuk menjaga koperasi dan UMKM tumbuh dengan baik. Ini sebagai pembuka,'' katanya.
Agar Koperasi dan UMKM berkembang pesat, Pemerintah Daerah Payakumbuh berjanji akan membuat fasilitas UKM dengan skala industri dan biaya APBD dalam memenuhi permintaan yang lebih besar.
''Selama ini UMKM membuat sendiri-sendiri dengan keterbatasannya. Kalau diminta dalam jumlah besar, UMKM tidak mampu. Jadi pemerintah membuatkan fasilitas yang berskala indutri,'' imbuhnya.
Disampaikan Erwin, Menkop dan UKM Teten Masduki pun menyambut baik hal tersebut. Ia menyampaikan, para UMKM harus melihat potensi ekspor di sektor kuliner yang sangat besar mulai dari Aceh-Papua. (OL-2)
Setiap orang memiliki batas yang berbeda terkait kemampuan mengonsumsi makanan pedas. Hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik, pengalaman, dan psikologis.
Sensasi pedas ini disebabkan oleh zat aktif seperti capsaicin yang merangsang reseptor panas di mulut dan kulit.
Makanan pedas memang nikmat, tetapi terlalu sering mengonsumsinya bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Sensasi pedas ini biasanya berasal dari senyawa capsaicin atau piperine, yang dapat menimbulkan sensasi panas dan terbakar di lidah serta sistem pencernaan.
Makan makanan pedas memang nikmat dan bisa meningkatkan selera makan, tetapi konsumsi berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Ketika kamu mengonsumsi makanan pedas, maka darah dalam tubuh akan mengalir lebih cepat dari biasanya. Sehingga, racun-racun yang berada dalam tubuh dapat dikeluarkan melalui keringat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved