480 Ton Bumbu Rendang Bakal Banjiri Arab

Yose Hendra
25/2/2020 17:09
480 Ton Bumbu Rendang Bakal Banjiri Arab
Pengelolahan rendang(Antara)

SEBANYAK 480 ton bumbu rendang bakal banjiri tanah Arab, setelah 43 usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Payakumbuh, Sumatra Barat (Sumbar) siap kirim makanan khas Minangkabau itu.

Wali Kota Payakumbuh, Erwin Yunaz mengungkapkan, ekspor bumbu tersebut merupakan sejarah bagi UMKM Indonesia yang bisa menembus pasar luar negeri.

''Apalagi untuk persediaan makanan jamaah Haji, karena tak bisa sembarangan. Kami hanya ekspor bumbu dan juru masaknya. Sementara daging memang tidak mau pakai dari sini, tapi lebih bagus dari sana,'' jelas Eerwin, Selasa (25/2).

Ia mengatakan, kepastian mengekspor rendang tersebut setelah adanya penandatanganan MoU antara Koperasi Iko Sero dengan Al Bait
Maamour For Umra Service di Jakarta, kemarin.

Erwin melanjutkan, dalam dua bulan ke depan, pihaknya akan mulai produksi. Pihaknya menargetkan bisa memfasilitasi UMKM sebanyak 10 ton per hari.

''Kita ingin menunjukkan ke Menteri Koperasi dan UKM bahwa UMKM kita mampu mandiri. Kalau order nya sudah jelas begini, pihak swasta diharap mau membantu untuk memfasilitasi termasuk pembiayaan. Jadi selama 40 hari total kita kirim 480 ton bumbu rendang,'' kata Erwin yang juga pembina Koperasi Iko Sero itu.

Menurut Erwin, dengan sentuhan teknologi modern, bumbu rendang diklaim bisa bertahan selama 1 tahun, tanpa bahan pengawet dan cita rasa yang tidak berubah.

Potensi ekspor ke negara-negara lain kata Erwin, kini terbuka lebar. Untuk itu, pihaknya akan menyasar negara-negara yang memiliki tenaga
kerja Indonesia, seperti Malaysia dan Hong Kong.

''Ini role model pertama di Indonesia. Harapannya presiden untuk menjaga koperasi dan UMKM tumbuh dengan baik. Ini sebagai pembuka,'' katanya.

Agar Koperasi dan UMKM berkembang pesat, Pemerintah Daerah Payakumbuh berjanji akan membuat fasilitas UKM dengan skala industri dan biaya APBD dalam memenuhi permintaan yang lebih besar.

''Selama ini UMKM membuat sendiri-sendiri dengan keterbatasannya. Kalau diminta dalam jumlah besar, UMKM tidak mampu. Jadi pemerintah membuatkan fasilitas yang berskala indutri,'' imbuhnya.

Disampaikan Erwin, Menkop dan UKM Teten Masduki pun menyambut baik hal tersebut. Ia menyampaikan, para UMKM harus melihat potensi ekspor di sektor kuliner yang sangat besar mulai dari Aceh-Papua. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya