Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TERNYATA sampah plastik bisa memicu stunting. Hal itu dikatakan oleh Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang, Sri Harlinda saat menjelaskan tentang bahaya mikroplastik di Tanjungpinang, Rabu (18/12/2019).
Menurutnya sampah plastik dapat memicu terjadinya kasus stunting, yakni gizi kronis akibat kekurangan asupan gizi pada anak-anak.
"Sampah plastik yang dibuang ke laut mengandung mikroplastik. Jika ikan makan mikroplastik ini akan menyebabkan ikan tidak bergizi sehat. Apabila ikan sudah terkontaminasi sampah plastik, kemudian dikonsumsi manusia maka bisa menyebabkan stunting pada anak," kata Sri Harlinda.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau warga Tanjungpinang terutama yang tinggal di kawasan pesisir tidak membuang sampah plastik ke laut. Apalagi sampah plastik memerlukan waktu yang lama untuk terurai, bahkan diperkirakan bisa mencapai 20 tahun. Selain dampak stunting, lanjut dia, nelayan yang menggantungkan mata pencarian dengan melaut akan semakin sulit mencari ikan dan biota lainnya.
"Karena sampah plastik dapat mencemari laut dan mengancam ekosistem di dalamnya," tegasnya.
Harlinda turut menyampaikan, untuk mengurangi aktivitas warga membuang sampah plastik ke laut, pihaknya telah melatih ibu-ibu PKK mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan melalui kegiatan memanfaatkan sampah plastik menjadi bernilai ekonomis.
"Kita mulai latih mereka membuat suvenir seperti tas dari sampah plastik. Sudah ada yang berhasil dan dinilai ratusan ribu rupiah," ujar Harlinda.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup turut mengajak masyarakat terutama ibu rumah tungga mengurangi penggunaan sampah plastik dalam aktivitas sehari-hari.
baca juga: Mentan Dorong Lampung Jadi Pionir Ekspor Nanas
Ia mencontohkan ibu-ibu yang berbelanja ke pasar bisa mengganti kantong plastik belanja sekali pakai. Bisa juga plastik dijadikan tas atau keranjang belanja yang bisa dipakai berulang kali. Sehingga penggunaan sampah plastik di rumah tangga dapat berkurang. Masyarakat juga bisa mengganti penggunaan botol minuman plastik di luar rumah, dengan membawa botol minumam tumbler.
"Pelan-pelan kita harus mengurangi ketergantungan dengan sampah plastik. Agar Tanjungpinang bersih, indah, teduh, nyaman, dan sehat," ucap Harlinda.
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Mencuci tangan pakai sabun berperan penting untuk menghindarkan si kecil dari stunting. Bagaimana kaitan stunting dengan cuci tangan? Mari simak penjelasannya.
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Daun kelor kering sebanyak 100 gram diketahui mengandung senyawa protein 2 kali lebih tinggi daripada yoghurt, vitamin A yang 7 kali lebih tinggi daripada wortel.
Dari 63 burung yang sudah mati, hasilnya, ditemukan hampir 1.200 potongan plastik dalam sistem pencernaan semua burung, yang umumnya jenis mikrofiber.
Bahkan partikel plastik yang sangat kecil itu mendorong pembentukan biofilm, komunitas mikroba, termasuk patogen, yang membentuk lapisan berlendir di permukaan
KLHK meminta pemerintah daerah melakukana antisipasi dengan menyiapkan tempat-tempat sampah yang memadai di daerah ramai pemudik.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta masyarakat, terutama para pemudik, tidak menggunakan barang-barang sekali pakai seperti plastik atau styrofoam.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal melarang tempat-tempat perbelanjaan menggunakan kantong plastik sekali pakai. Aturan tersebut berlaku efektif 1 Juli 2020.
Jika tidak ada perubahan, pergub akan melarang seluruh bentuk penggunaan plastik belanja sekali pakai baik di retailer modern hingga pasar tradisional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved