Sampah Plastik Bisa Memicu Stunting

Antara
19/12/2019 07:43
Sampah Plastik Bisa Memicu Stunting
Sampah plastik yang mencemari lautan bisa masuk ke dalam perut ikan. Hal itu memicu ikan-ikan cepat mati atau tidak punya nilai gizi.(Antara)

TERNYATA sampah plastik bisa memicu stunting. Hal itu dikatakan oleh Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang, Sri Harlinda saat menjelaskan tentang bahaya mikroplastik di Tanjungpinang, Rabu (18/12/2019).

Menurutnya sampah plastik dapat memicu terjadinya kasus stunting, yakni gizi kronis akibat kekurangan asupan gizi pada anak-anak.

"Sampah plastik yang dibuang ke laut mengandung mikroplastik. Jika ikan makan mikroplastik ini akan menyebabkan ikan tidak bergizi sehat. Apabila ikan sudah terkontaminasi sampah plastik, kemudian dikonsumsi manusia maka bisa menyebabkan stunting pada anak," kata Sri Harlinda.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau warga Tanjungpinang terutama yang tinggal di kawasan pesisir tidak membuang sampah plastik ke laut. Apalagi sampah plastik memerlukan waktu yang lama untuk terurai, bahkan diperkirakan bisa mencapai 20 tahun. Selain dampak stunting, lanjut dia, nelayan yang menggantungkan mata pencarian dengan melaut akan semakin sulit mencari ikan dan biota lainnya.

"Karena sampah plastik dapat mencemari laut dan mengancam ekosistem di dalamnya," tegasnya.

Harlinda turut menyampaikan, untuk mengurangi aktivitas warga membuang sampah plastik ke laut, pihaknya telah melatih ibu-ibu PKK mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan melalui kegiatan memanfaatkan sampah plastik menjadi bernilai ekonomis.

"Kita mulai latih mereka membuat suvenir seperti tas dari sampah plastik. Sudah ada yang berhasil dan dinilai ratusan ribu rupiah,"  ujar Harlinda.

Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup turut mengajak masyarakat terutama ibu rumah tungga mengurangi penggunaan sampah plastik dalam aktivitas sehari-hari.

baca juga: Mentan Dorong Lampung Jadi Pionir Ekspor Nanas

Ia mencontohkan ibu-ibu yang berbelanja ke pasar bisa mengganti kantong plastik belanja sekali pakai. Bisa juga plastik dijadikan tas atau keranjang belanja yang bisa dipakai berulang kali. Sehingga penggunaan sampah plastik di rumah tangga dapat berkurang. Masyarakat juga bisa mengganti penggunaan botol minuman plastik di luar rumah, dengan membawa botol minumam tumbler.

"Pelan-pelan kita harus mengurangi ketergantungan dengan sampah plastik. Agar Tanjungpinang bersih, indah, teduh, nyaman, dan sehat,"  ucap Harlinda.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya