Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
MEMASUKI musim hujan, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai muncul di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Iya, benar sudah ada 10 kasus DBD di Kota Kupang," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kota Kupang Sri Wahyuningsih di Kupang, Minggu (15/12).
Laporan adanya penyakit DBD masuk ke Dinas Kesehatan Kota Kupang sejak awal musim hujan November hingga Desember 2019, berasal dari empat kecamatan yakni Maulafa, Alak, Oebobo, dan Kelapa Lima.
Seluruh penderita DBD tersebut adalah anak-anak, dirawat di berbagai rumah sakit. Dia mengimbau masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan gerakan 3 M yakni menguras, menutup dan mengubur.
Demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic fever) merupakan penyakit yang disebebkan virus dengue melalui perantara nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini menularkan virus penyebab DBD tersebut melalui gigitan di kulit manusia.
Selain itu, anak-anak juga diberi lotion antinyamuk saat beraktivitas di dalam maupun di luar ruangan agar terhindar dari gigitan nyamuk. Namun, menurut Dia, menjaga kebersihkan lingkungan sangat penting untuk mencegah berkembangnya nyamuk.
Gejala DBD biasanya dirasakan antara 4-7 hari sejak seseorang digigit nyamuk aedes aegypti, antara lian demam tinggi hingga 41 derajat celcius yang bersifat akut, kelelaan, sakit kepala, nyeri di bagian belakang mata, sendi, otot, mual dan muntah serta muncul bintik merah di kulit setelah 2-5 hari setelah gigitan nyamuk.
Sesuai data Dinas Kesehatan NTT pada 2018, dua kabupaten mengalami kejadian luar biasa (KLB) DBD yakni Kota Kupang dan Manggarai Barat.Ketika itu, jumlah pasien DBD di Kota Kupang sebanyak 228 orang, empat orang di antaranya meninggal.
Sedangkan di Manggarai Barat, dari 539 pasien DBD, lima orang meninggal. Pada tahun yang sama, jumlah pasien DBD di Sumba Barat 60 orang, Nagekeo 19 orang, dan Malaka 18 orang. (OL-11))
PEMERINTAH Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluarkan surat edaran peringatan waspada, sehubungan meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD)
Jika jus jambu sudah terbukti secara ilmiah menaikkan trombosit, terapi dengue sudah sejak lama akan menggunakan jus ini.
Bila anak tak menyukai jus buah, orang tua sebaiknya tidak memaksakan meminum jus buah tertentu misalnya jus jambu yang kadang dipercayai bagus untuk pasien dengue.
Masyarakat diminta melakukan tindakan 3M, dengan membersihkan wadah-wadah yang bisa menampung genangan air bersih sebagai tempat nyamuk bersarang.
Pada 2024 tercatat sebagai puncak kasus DBD di Indonesia, dengan lebih dari 1.400 kematian. Pemerintah, kata Dante, menargetkan zero dengue death pada 2030.
Trombosit turun karena DBD? Jangan panik! Pelajari cara menaikkan trombosit dengan cepat & alami. Tips efektif atasi DBD & pulih lebih cepat. klik disini!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved