Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

PLN Babel Berhasil Uji Coba Pembangkit Bahan Bakar CPO

Rendy Ferdiansyah
13/12/2019 09:21
PLN Babel Berhasil Uji Coba Pembangkit Bahan Bakar CPO
Uji coba Pembangkit Listrik berbahan bakar Crude Palm Oil (CPO) di Unit Merawang Bangka, Provinsi Bangka Belitung.(MI/Rendy Ferdiansyah )

PERUSAHAAN Listrik Negara (PLN) wilayah Provinsi Bangka Belitung (Babel) berhasil melakukan uji coba Pembangkit Listrik berbahan bakar Crude Palm Oil (CPO) di Unit Merawang Bangka. General Manager PLN wilayah Babel, Abdul Mukhlis mengatakan pihaknya telah melakukan uji coba bahan bakar pembangkit listrik CPO ini selama
16 jam di Unit Merawang Bangka.

Disebutkannya bahan bakar CPO adalah minyak kelapa sawit yang diperoleh dari hasil ekstrasi buah kelapa sawit tanpa melalui proses pemurnian.

"Mesin sudah kita modifikasi dari Disel. Alhamdulilah kita berhasil melakukan uji coba bahan bakar CPO ini selama 16 jam khususnya di satu mesin di unit Merawang," kata Abdul Mukhlis, Jumat (13/12/2019).

"Insyallah nanti untuk uji coba ini akan kita maksimalkan selama 36 jam untuk mengetahui dampaknya," ujarnya.

Hal ini menurutnya masih akan menjadi fokus PLN  pada 2020. Tujuannya nanti kedepan PLN sudah beralih dari solar ke bahan bakar ramah lingkungan seperti CPO.

Hanya saja, menurut Abdul Mukhlis yang masih menjadi kendala adalah harga CPO yang kerap berubah.

"Harga CPO ini kan tidak menentu, sedangkan kita pengadaanya langsung setahun. Jadi ini yang menjadi kendali, kita harap pemerintah pusat dan provinsi punya regulasi agar harga untuk pembangkit dapat stabil," terangnya.

Sementara, Manager Bagian Engenering UPK Babel, Ramlan Gurning mengatakan uji coba listrik berbahan bakar CPO 16 jam ini mampu mengaliri 2400 rumah tangga.

"Perawatan untuk listrik berbahan bakar CPO ini beda dengan solar, makanya  baru satu mesin yang kita uji coba. Ke depan  kita akan langsung uji coba  2 mesin selama 36 jam," kata Ramlan.

Ramlan menjelaskan, dalam uji coba 16 jam tersebut menghabiskan CPO sebanyak 12 ton. Jika dibandingkan solar terjadi peningkatan sekitar 4,94 persen atau sekitar 1 ton.

"Durasi 16 jam uji coba CPO ini memakan bahan bakar lebih 1 ton dibadingkan solar," ujarnya.

baca juga: Jawa Tengah Siapkan Ratusan Acara Pariwisata 2020

Pada tahap persiapan telah dilakukan modifikasi engine seperti storage tank, sistem filtrasi dan sebagainya. Selain itu juga ditambahkan alat pemanas/heater untuk menjaga temperatur CPO sebelum masuk ke dalam engine berkisar antara 60-80 derajat, sehingga dispositas bisa dijaga diangka 10-12 csv sehingga mampu terbakar di ruang bakar mesin
tersebut.

"Untuk memastikan cpo ini amak bagi lingkungan, kami jug sudah melibatkan dengan dinas lingkungan hidup (DLH) untuk mengukur emisi yang dihasilkan," ucap Ramlan.(OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya