Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Babel Batasi Pembelian BBM Bersubsidi Dengan Kartu Kendali

Rendy Ferdiansyah
20/11/2019 09:48
Babel Batasi Pembelian BBM Bersubsidi Dengan Kartu Kendali
Pemprov Bangka Belitung akan membatasi pembelian BBM bersubsidi dengan menggunakan kartu kendali mulai Desember 2019.(MI/Rendy Ferdiansyah )

MULAI Desember mendatang, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung membatasi pembelian BBM bersubsidi di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dengan kartu kendali. Gubernur Provinsi Babel. Erzaldi Rosman Djohan mengatakan kartu kendali untuk pembatasan pembelian BBM bersubsidi khusus solar akan diluncurkan ada 27 November 2019 mendatang di kota Pangkalpinang. Sementara untuk bensin atau premium akan diterapkan pada Januari 2020 mendatang.

"Tadi sudah saya sampaikan kepada bupati/wali kota, dalam rapat bersama, terkait akan dilaksanakan kartu kendali berkenaan dengan bahan bakar," kata Gubernur usai rapat bersama Bupati dan Walikota Se-Babel, Rabu (20/11/2019).

Ia menegaskan, pemanfaatan BBM subsidi selama ini sudah disalahgunakan. Antrean panjang oleh pengerit di seluruh SPBU ternyata untuk dijual kembali agar mendapatkan keuntungan.

"BBM subsidi ini untuk masyarakat, kuotanya BBM dikurangi. Tahapannya Insya Allah 27 Nove,ber sudah mulai input kartu. Kartu inilah yang bisa membayar dan membeli BBM bekerja sama dengan bank BRI," terangnya.

Diutarakan Erzaldi, pengaturannya nanti kendaraan dengan ban 6 misalnya mendapatkan jatah 60 liter, kendaraan roda empat jatahnya 40 liter, dan kendaraan pribadi 20 liter.

"Ini akan terus berlanjut ke bensin mulai Januari, kalau solar  mulai Desember ini," tegasnya.

Erzaldi menambahkan bahwa pembatasan BBM bersubsidi menjadi isu luar biasa. Apalagi ada industri menggunakan BBM bersubsidi dan memicu inflasi tinggi.

"Penyebab inflasi tinggi, satu sisi memang menguntungkan oknum masyarakat, dan oknum SPBU. Di sisi lain masyarakat tidak bisa mendapatkan haknya," tandasnya.

baca juga: Cukai Rokok Naik Harus Dibarengi Diversifikasi Pertanian

Ia mencontohkan pengerit memiliki sembilan mobil, tetapi usahanya membeli BBM subsidi kemudian dijual kembali kepada industri.

"Di sisi lain memeras masyarakat karena tinggi biaya solar maupun bensin yang beredar di masyarakat," pungkasnya.(OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya