Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Dengan Tabung Gas 3 Kg, Nelayan OKI Berhemat Hingga 50 Persen

Dwi Apriani
12/11/2019 17:00
Dengan Tabung Gas 3 Kg, Nelayan OKI Berhemat Hingga 50 Persen
Alex Noerdin (tengah) secara simbolis menyerahkan bantuan mesin konverter kit berikut gas elpiji isi tiga kilogram kepada 950 nelayan.(MI/Dwi Apriani )

NELAYAN di Kabupaten Ogan Komering (OKI) kini melaut dengan membawa tabung gas tiga kilogram. Bukan untuk memasak, gas tersebut untuk menggerakkan mesin kapal tangkap ikan kapasitas 6,5 HP. Cara ini memangkas biaya bahan bakar kapal nelayan hingga 50 persen.

"Ini program pemerintah terkait konversi energi yang diperuntukan untuk nelayan dan petani. Tujuannya meningkatkan kesejahteraan nelayan juga untuk mendukung ketahanan energi," ungkap Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kemen ESDM, Alimudin Baso pada acara Sosialisasi Konversi BBM ke Gas bagi nelayan di Kantor Bupati OKI, Selasa, (12/11/2019).

Alimudin mengklaim dengan menggunakan motor penggerak kapal berbahan bakar gas nelayan bisa menghemat biaya operasional mencari ikan.

"Untuk kegiatan nelayan 7-10 jam, rata-rata dibutuhkan sekitar 7 liter bensin. Dengan konversi gas hanya membutuhkan 1 tabung ukuran 3 kilogram seharga 18.000 jadi bisa hemat 25.000-30.000 per hari untuk bahan bakar. Jadi uangnya bisa untuk keluarga," ujarnya.

Bantuan mesin konverter kit berikut gas elpiji isi tiga kilogram kepada 950 nelayan di Ogan Komering Ilir diserahkan langsung oleh Kementerian ESDM kepada para nelayan disaksikan Pimpinan Komisi VII DPR RI Alex Noerdin, Wakil Bupati OKI Djakfar Shodiq, Sekda OKI Husin, di Kantor Bupati OKI.

Alex Noerdin selaku mitra Kementrian ESDM di DPR RI mengungkap program pemerintah ini untuk meringankan beban nelayan dalam mencari penghidupan.

"Program pemerintah diberikan dengan percuma, rawat dan manfaatkan dengan baik. Tahun ke depan semoga ditambah lagi," ungkap Alex.

Sementara itu, Wakil Bupati OKI, Djakfar Shodiq mengatakan Kabupaten OKI dengan garis pantai dan laut terpanjang di Sumsel memiliki potensi perikanan yang melimpah. Intervensi pemerintah menurut Shodiq penting untuk mendukung ketahanan pangan dari sektor laut ini.

"Atas nama nelayan OKI kami berterimakasih untuk bantuan  melalui program konversi gas. Selain mengurangi pencemaran air laut dan efesiensi energi program konversi gas ini untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak dan meningkatkan kesejahteraan nelayan kami," tambah Shodiq.

Untuk meningkatkan pendapatan nelayan di pesisir timur OKI Kepala Dinas Perikanan Kabupaten OKI, Hasanudin  mengusulkan pembangunan jalan darat menuju pasar ikan di Desa Sungai Lumpur Kecamatan Cengal.

"Untuk mensejahterakan nelayan pemasaran hasil tangkapan harus kita siapkan. Kami sudah punya pasar lelang ikan di Sungai Lumpur, namun kendalanya tidak ada jalur darat mungkin ini bisa dicarikan solusi  oleh pusat agar pendapatan nelayan kami meningkat," tambah Shodiq.

baca juga: Tasikmalaya Siaga Hadapi Musim Hujan

Hasan juga menyampaikan harapan 300 KK petambak udang di Wahyuni Mandira akan tambahan energi listrik.

"Petambak disana sudah mandiri namun kendala mereka pada pasokan energi listrik, mohon dikawal oleh Pak Alex karena ini sudah masuk Prolegnas," tandasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya