Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KECINTAAN terhadap bumi dengan merawat air di saat kemarau menjadi prioritas anak muda yang tergabung dalam Komunitas Anak Podor Wolong (APW) di Dusun Tiga, Desa Ratulodong, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Komunitas yang dirintis sejak 2012 memberikan perhatian khusus bagi aksi cinta bumi dan lingkungan. Termasuk menjaga sumber mata air dan kebersihan lingkungan dari sampah. Air menjadi kebutuhan mendasar di desa ini, sehingga dengan merawat mata air yang ada, berarti kebutuhan masyarakat terhadap air bersih akan tetap terjaga apalagi di musim kemarau.
Komunitas APW merupakan kelompok kaum muda dan pelajar. Ada pula orang tua yang berjiwa muda yang punya kepedulian tinggi bagi bumi dan lingkungan di desa, dalam menjaga kebersihan mata air dan lingkungan desa dari sampah. Komunitas ini beberapa kali menuju ke sejumlah lokasi mata air yang ada di desa mereka untuk membersihkan lokasi mata air dan menanami beberapa pohong di sekitar lokasi mata air. Tujuannya untuk menjaga debit air saat kemarau, agar tetap mengalir.
Desa Ratulodong memiliki empat sumber mata air, yaitu mata air Wai Wua, mata air Lungu Bele, mata air Wai Wujo, dan mata air Wai Bawa. Sumber-sumber mata air ini untuk memenuhi kebutuhan warga Desa Ratulodong, juga bagi kebutuhan desa-desa tetangga.
Ketua Komunitas APW, Antonius Liwun saat ditemui Sabtu (9/11/2019) mengatakan, komunitas APW dibentuk untuk memberikan prioritas dan perhatian bagi sumber daya alam yang ada di desa untuk dijaga dan dirawat. Sehingga komunitas ini harus menjadi contoh bagi generasi lainnya untuk selalu menjaga alam dan sumber air yang ada demi kesejahteraaan bersama.
"Tujuan dibentuknya komunitas ini untuk membangkitkan kepedulian bersama dalam menjaga dan merawat kekayaan alam yang ada di desa kami. Termasuk menjaga mata air yang ada di desa ini. Komunitas ini diharapakan menjadi motor penggerak untuk meningkatkan kepedulian sejak dini bagi siapa saja, agar selalu menjaga alam dan lingkungan sebaik-baiknya. Sehingga alam pun mampu memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan kita," kata Anton.
baca juga: Koperasi Harus Bisa Menyikapi Tantangan Kekinian
Menurutnya menjaga alam dan lingkungan merupakan wujud syukur kepada Tuhan. Apalgi saat kemarau ini, sumber air menjadi sangat vital, sehingga butuh kesadaran bersama dalam menjaga ketersediaan air di daerah ini.
"Kita bersyukur atas anugerah kekayaan alam yang ada di desa ini termasuk empat sumber air yang ada saat ini. Sehingga melalui komunitas ini, kami sudah mulai dengan aksi membersihkan lingkungan mata air. Dan rencananya akan melakukan penghijauan di sekitar mata air di desa kami," tambahnya. (OL-3)
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Roda perekonomian harus terus berputar dengan tidak mengabaikan ekosistem lingkungan.
SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Kerusakan ginjal bisa memberi dampak kesehatan serius bagi organ tubuh lainnya seperti jantung, hati, dan bahkan otak.
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
Batu ginjal terbentuk dari endapan mineral, garam, dan zat sisa lainnya yang mengkristal akibat kebiasaan kurang minum.
Sebuah studi mengungkap air mungkin terbentuk jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap air sudah mulai terbentuk di alam semesta lebih awal dari yang diperkirakan, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved