Ekonomi Melambat, Gubernur akan Gantikan Peran Sawit dan Karet

Yoseph Pencawan
05/11/2019 21:50
Ekonomi Melambat, Gubernur akan Gantikan Peran Sawit dan Karet
Pekerja mengangkut tandan buah segar kelapa sawit hasil panen(ANTARA)

GUBERNUR Sumatra Utara Edy Rahmayadi akan mengalihkan ketergantungan provinsinya dari komoditas sawit dan karet untuk menghindari perlambatan ekonomi terjadi lagi. Gubernur Edy mengatakan, ekonomi Sumut tidak boleh lagi bergantung pada komoditas sawit dan karet.

"Kami sudah menyiapkan antisipasinya ke depan. Kami akan memerioritaskan apa yang menjadi potensi Sumatra Utara," ujar Edy, Selasa (5/11).

Dia membenarkan bahwa saat ini provinsinya sedang mengalami perlambatan ekonomi. Badan Pusat Statistik mencatat, pertumbuhan PDRB Sumut mengalami perlambatan.

Pada Triwulan II/2018 pertumbuhan PDRB Sumut tercatat sebesar 5,27% dan menguat pada triwulan III/2018 menjadi 5,38%. Namun, pertumbuhan mulai melambat pada Triwulan IV/2018 menjadi 5,3%, Triwulan I/2019 sebesar 5,31%, Triwulan II/2019 sebesar 5,25%, dan Triwulan III/2019 terus melemah menjadi 5,11%.

Dia mengatakan, perlambatan ekonomi ini secara umum dipengaruhi faktor global dan regional. Dan sebenarnya perlambatan ini bukan saja dialami Sumut, tetapi juga seluruh provinsi lain di Indonesia.


Baca juga: Lempar Draf RAPBD Surabaya, Anggota PSI Ditegur Pimpinan Komisi


Kendati perlambatan ekonomi Sumut diakuinya memang relatif lebih besar dari yang lain, atau peringkat keempat secara nasional. Namun dia optimisistis kondisi ini tidak akan berlangsung lama karena 2019 tersisa dua bulan lagi.

Dia menyoroti dua komoditas perkebunan yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi Sumut tersebut.

"Harga karet dan sawit begitu sangat rendah," ujarnya.

Karena itu, salah satu upaya yang akan dilakukannya ke depan adalah dengan memacu produksi pertanian. Dengan begitu, ketergantungan Sumut terhadap sawit dan karet akan teralihkan.

Perlambatan ekonomi itu juga menurutnya tecermin dari realisasi investasi di Sumut. Yang mana dari Rp33 triliun yang ditargetkan pada tahun ini baru terrealisasi sekitar Rp11 triliun. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya