Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KANTOR Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan di Jalan Hindu Nomor 13, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Medan, Sumatra Utara, dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal pada Sabtu (19/10).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Akibatnya, kerusakan terjadi di bagian atap kantor itu. "Bagi kami ini merupakan teror terhadap penegakan HAM," kata Kepala Divisi Buruh dan Miskin Kota LBH Medan Maswan Tambak kepada wartawan.
Wakil Direktur LBH Medan Irvan Saputra mengungkapkan kronologis kejadian tersebut. Dari hasil penelusuran pihaknya, cleaning service (CS) di LBH Medan yang saat itu sedang berada di dalam kantor mendengar ada keributan di luar.
"Setelah mendengar suara keramaian, CS langsung keluar dan melihat beberapa orang sedang memadamkan api yang berada di atap kantor," ujarnya.
Lalu petugas CS pun ikut berusaha memadamkan api. Setelah api padam, ia memanjat ke atap dan menemukan sebuah botol minuman warna hijau dilengkapi dengan sumbu. Diduga kuat material tersebut merupakan bom molotov.
CS segera menghubungi Maswan Tambak memberitahukan peristiwa tersebut. Kemudin Pihak LBH Medan segera memeriksa dan meminta CCTV milik Dishub untuk mencari tahu pelaku pelemparan.
Baca juga: Andai Ditawari Jadi Menteri, Kang Emil Pilih Tetap Pimpin Jabar
Lebih lanjut Irvan mengatakan LBH Medan telah menyerahkan barang bukti yang diduga digunakan dalam peristiwa pelemparan bom molotov. Yakni sebuah botol berwarna hijau bertuliskan "Jinro Chamisor" kepada pihak kepolisian.
LBH Medan juga telah membuat laporan polisi ke Polrestabes Medan. Dan saat ini polisi sedang mendalaminya dengan memeriksa tiga orang saksi yang melihat langsung peristiwa tersebut.
Irvan mengatakan, syukurnya pelemparan bom molotov ini tidak menimbulkan kerusakan bangunan atau properti lain milik LBH Medan. Hanya ada bekas terbakar pada atap seng dari kobaran api kecil yang sempat menjilat.
Dari catatan Media Indonesia, kejadian pelempara bom molotov sebelumnya terjadi persis satu pekan di Kota Medan, atau 12 Oktober 2019, pukul 03.00 WIB di Literacy Coffee. Peristiwa itu mengakibatkan kaca jendela Literacy Coffee pecah.(X-15)
Kejadian itu membuat ruang kosong belakang pos terbakar. Pintu kaca pecah dan dinding serta plafonnya menghitam bekas terbakar.
Berdasarkan laporan polisi, insiden itu terjadi sekitar pukul 05.30 WIB, Rabu (9/1).
Polisi dan beberapa petinggi polri sudah berada di kediaman dua Komisioner KPK untuk memeriksa saksi dan CCTV
Usai melakukan aksinya, pelaku langsung kabur dengan memacu kendaraannya.
Setiap ruangan disisir sembari mengecek CCTV yang terpasang di sekitar pagar rumah Agus
Hingga saat ini, Tim Mabes Polri yang dipimpin Kepala Detasemen Khusus (Kadensus) 88 Antiteror telah berada di lokasi untuk melakukan pengecekan Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved