Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
POLISI telah menangkap seorang motivator berinisial AS, yang diduga melakukan kekerasan terhadap sejumlah siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jawa Timur. AS ditangkap di Surabaya, Jumat (18/10) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander mengatakan AS kooperatif saat ditangkap. Bahkan kepada polisi, AS juga mengakui kesalahannya.
"Namun, proses hukum sudah ada di dalam Undang-undang. Di situ terancam hukuman pidana selama lima tahun," katan Dony, Jumat (18/10).
Dony menjelaskan polisi telah mendapatkan laporan terkait kasus ini sejak Kamis (17/10). Penyelidikan dan pencarian AS kemudian dilakukan hingga tersangka bisa ditangkap.
AS ditangkap karena disangkakan melanggar Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 2012 tentang Perlindungan Anak.
"Kita lihat nanti prosesnya. Mohon bersabar, kami masih melakukan pemeriksaan. Nanti akan kita lihat motifnya apa sehingga terjadi tindak pidana tersebut," jelasnya.
Baca juga: Orangtua di Bulukumba Sekap Anak di Kamar Mandi selama 9 Tahun
Dony menambahkan ada 10 pelajar yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan AS. Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya telah melapor ke polisi.
"Yang satu masih mimisan. Nanti kita cek kembali. Kalau yang bersangkutan sudah bisa beri keterangan berita acara, kita periksa saksi. Yang terdata sementara sembilan orang. Tim sidik kami masih melengkapi lainnya dan saksi tambahan di TKP," ungkapnya.
"Hasil visum sementara yang baru keluar baru satu karena luka di bibir. Sisanya hanya lukas bekas lebam. Nanti akan sampaikan," pungkasnya.
Motivator berinisial AS sebelumnya dilaporkan ke polisi karena melakukan kekerasan terhadap delapan siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jawa Timur.
Peristiwa kekerasan itu terjadi saat AS memberikan materi motivasi dalam sebuah seminar, Kamis, 17 Oktober 2019.
Siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang berinisial M mengaku dia bersama beberapa temannya ditampar AS saat kejadian tersebut. Dia sendiri ditampar di bagian mulut hingga sempat mengeluarkan darah.
"Ya ini saya mau laporan ke Polres," kata M, saat ditemui, Jumat (18/10). (Medcom/OL-2)
UMKM menerima manfaat dari sisi mengenalkan produk, pemasaran, dan promosi.
PECINTA kuliner Nusantara dan wisatawan bisa menyerbu sejumlah pasar tradisional untuk menikmati jajanan legendaris di Kota Malang, Jawa Timur.
Sebanyak 55 personel Dishub bersiaga bersama petugas gabungan TNI dan Polri.
Menurut Nasir, kenaikan harga cepat berubah selama Ramadan ini. "Kenaikan harga terjadi dalam sebulan ini,” kata Nasir.
Pengurus PHRI Kota Malang mengambil sikap segera menemui DPRD dan Pemkot Malang guna mendapatkan solusi.
Menurut Purnawan yang juga aktivis Walhi Jatim, banjir di Suhat Malang karena tidak adanya saluran drainase yang mengalir ke kawasan Kedawung dan Tulusrejo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved