Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PULUHAN santri Pondok Pesantren Nahdatul Quran di jalan KH Arwani Amin No 12, Desa Singocandi, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dirawat di beberapa klinik dan rumah sakit.
Mereka diduga mengalami gejala keracunan setelah menyantap makan siang pada Rabu (16/10) yakni kepala pusing, mual, muntah, diare hingga suhu badan tinggi. Sebagian dari santri tersebut sudah diperbolehkan pulang dan melakukan rawat jalan. Beberapa klinik dan rumah sakit yang menangani kasus tersebut yakni Klinik Al Fatah, Klinik As-syifa, RSI Sunan Kudus, Klinik Masitoh, RS Aissyiyah dan RSUD Loekmantoro Hadi Kudus.
"Mereka sebanyak 21 santriwati dilarikan ke rumah sakit ini dengan keluhan yang sama, dugaan sementara mengalami keracunan," kata seorang dokter di RSUD Kudus.
Kepala Polsek Kota Ajun Komisaris Na'im mengatakan hingga saat ini petugas masih melakukan penyelidikan penyebab para santriwati di pondok pesantren tersebut mengalami dugaan keracunan. Namun petugas juga mengalami kesulitan karena makanan sisa yang diduga menjadi sumber keracunan sudah tidak ditemukan karena sudah dibersihkan.
Baca juga: Keracunan Makanan, 54 Pelajar Dilarikan ke Rumah Sakit
Menurut keterangan beberapa santri, lanjut Na'im, makanan yang dikonsumsi dimasak oleh para santri sendiri, sesuai ketentuan pondok para santri tidak boleh jajan di luar.
"Itu masih kita dalami," imbuhnya.
Peristiwa keracunan itu diketahui dari tiga orang santriwati yang mengalami pusing, mual, sakit perut, diare hingga demam tinggi. Mereka segera dibawa ke klinik untuk menjalani perawatan.
Salah seorang pengurus pondok Nailus bersama pengurus lain merasa curiga, kemudian melakukan pengecekan ke kamar-kamar santri dan ternyata sebanyak 40 orang santriwati mengalami sakit dengan gejala yang sama.(OL-5)
Anak bisa mengalami dehidrasi saat keracunan makanan karena muntah dan diare yang tidak kunjung henti. Untuk mengatasinya bisa dengan memberikan air putih dengan jumlah sedikit namun sering
"Selang 15 menit, lalu meminta ke kamar karena badan tambah panas, 10 menit kemudian baby Sulthan muntah-muntah sepanjang malam."
DELAPAN anak mengalami keracunan makanan parah sejak 12 Juni setelah mengonsumsi produk daging dari dua bisnis di kota utara Saint-Quentin, Prancis.
Badan Gizi Nasional (BGN) mengembangkan sistem pengawasan berlapis. Salah satunya untuk mencegah kejadian seperti keracunan MBG kembali terulang.
Salernitana harus mengirimkan ambulans saat tiba di bandara Salerno usai kalah 0-2 dari Sampdoria di laga leg pertama playoff degradasi dan merawat sebagian besar pemain di rumah sakit.
MENU pada Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menyebabkan ratusan siswa di SMP Negeri 35 Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) mengalami keracunan massal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved