Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

NasDem Berikan Bantuan di Tiga Zona Gempa Maluku

Fathurrozak
12/10/2019 19:41
NasDem Berikan Bantuan di Tiga Zona Gempa Maluku
Posko Partai NasDem Peduli Gempa Maluku(www.nasdem.id)

 

PARTAI NasDem salurkan bantuan ke pengungsi korban gempa di Maluku yang terfokus pada tiga zona gempa yaitu Kota Ambon, Maluku Tengah, dan Kabupaten Seram Bagian Barat. Beberapa bantuan di kamp pengungsian hingga saat ini juga masih dibutuhkan, seperti sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK).

Bantuan berupa sembako diserahkan langsung anggota DPR RI Fraksi NasDem Abdullah Tuasikal dan fungsionaris NasDem Maluku serta pengurus Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem Ambon, sejak Kamis (10/10).

Bantuan diserahkan kepada sejumlah posko pengungsian di wilayah Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) seperti Negeri Suli, Negeri Tulehu, Negeri Waai, dan Negeri Liang. Hingga hari ini, berbagai unsur NasDem masih mendistribusikan bantuan dan mengadvokasi kebutuhan para pengungsi.

Pada Sabtu (12/10), distribusi bantuan juga difokuskan di Kabupaten Seram Bagian Barat. Gempa berkekuatan magnitudo 3,7 terjadi di wilayah Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Gempa terjadi sekitar pukul 10.46 WIB.

Baca juga: Jokowi Instruksikan Penanganan Cepat Korban Gempa Ambon

"Kami mendistribusikan bantuan berupa sembako, karena kondisi perekonomian terganggu. Akses transportasi di lintas darat juga mengalami kemacetan, ada jembatan rusak, dan beberapa toko sembako tutup. Jadi ini menyangkut kebutuhan pokok. Kami memberikan bantuan berupa beras di tiga titik yang memang tidak bisa dijangkau, ke desa yang sangat membutuhkan bantuan di Kabupaten Seram Bagian Barat. Ada 50 zak beras 25 kilogram, dan 100 karton mi instan," jelas Kamarudin Tubaka dari Akademi Bela Negara, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu, (12/10).

Anggota DPR RI Fraksi NasDem Abdullah Tuasikal juga meminta agar pemerintah daerah dan pemerintah pusat menangani korban secara baik pada masa pemulihan pasca gempa, termasuk warga yang trauma.

Warga yang berada di Kairatu, mengungsi hingga sejauh 40-50 kilometer ke wilayah dataran tinggi. "Dari data yang kami dapatkan dari Dinkes Seram Bagian Barat, sudah ada 4 korban jiwa, dan 27 luka-luka ringan," tambah Kamarudin.

Sementara itu, ia melanjutkan, beberapa bantuan yang belum disediakan sepenuhnya baik oleh pemerintah daerah maupun lembaga lain ialah seperti sarana MCK, selimut untuk bayi, ibu, dan lansia, terpal dan tenda untuk berteduh, serta kebutuhan gizi bayi.

Kamarudin pun menambahkan, perlunya edukasi mitigasi bencana dari pemerintah daerah ke masyarakat. Selain itu, pemerintah perlu secara tegas mengabarkan bahawa gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami, sehingga tidak membuat kepanikan di tengah masyarakat.

"Sampai hari ini ada titik yang sudah ditentukan BMKG. Jadi persoalannya, BMKG atau pemerintah belum memberikan pendidikan terkait gempa. Ini seharusnya hal ynag mendasar yang dilakukan pemerintah. Mereka juga harus bisa menjelaskan ke publik, bahwa kondisi aman, tidak berdampak tsunami. Perlu adanya edukasi terkait penanggulangan." (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya