Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
GEMPA bumi M7,9 yang mengguncang Kepulauan Tanimbar, Ambon pada Selasa (10/1/2023) pukul 02.40 WIT dini hari tadi sempat juga dirasakan di wilayah lainnya seperti NTT, Papua bahkan hingga ke Kota Darwin, Australia.
Gempa tektonik yang terjadi akibat aktivitas subduksi laut Banda ini terletak pada koordinat 7,37 LS ; 130.23 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 km arah barat Laut Maluku tenggara Barat pada kedalaman 130 km.
Baca juga: Banjir Kudus kembali Naik akibat Pintu Bendungan Wilalung Dibuka
Ketika gempa terjadi, seorang warga Desa Lauran bernama Yoakim, 44, ditemukan rekan-rekannya meninggal dunia saat sedang melaut.
Jasad Yoakim telah dievakuasi warga dan aparat setempat untuk dibawa dengan menggunakan ambulans ke rumah sakit.
Gempa juga mengakibatkan sejumlah warga mengalami luka berat dan ringan akibat tidak sempat menyelamatkan diri sehingga tertimpa reruntuhan bangunan maupun rumahnya.
Hingga kini gempa susulan terpantau masih beberapa kali terjadi dengan kekuatan yang semakin mengecil, sementara sebagian warga mulai membersihkan puing-puing rumahnya yang rusak akibat gempa. (Mef/A-3)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menetapkan Ambon sebagai daerah percontohan penyusunan matrix risiko bencana banjir dan tanah longsor.
Warga Ambon dan sekitarnya kembali diguncang gempa bumi tektonik susulan bermagnitudo 3,2 pada Sabtu (28/12),sekitar pukul 10:56.08 WIT.
Warga diimbau tetap mewaspadai dampak hujan lebat dan angin kencang yang mulai melanda sejumlah daerah saat ini.
Saat memberikan sambutan, Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia berada di kawasan cincin api sehingga potensi gempa dan tsunami selalu ada di Indonesia.
Program emas biru untuk budi daya ikan hias laut dan pengolahan ikan asap. Sementara emas hijau berupa pembibitan tanaman bernilai ekonomis seperti pala, cengkeh, sukun hingga matoa
38 kota besar di Indonesia akan mengalami potensi hujan ringan, hujan sedang, hujan disertai dengan petir, berawan, dan berawan tebal yang akan melanda
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Selasa 1 Juli 2025.
Bibit Siklon Tropis 98W diperkirakan masih terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina yang mana sistem ini membentuk daerah penambatan kecepatan angin atau konvergensi
BMKG merilis prakiraan cuaca Senin, 30 Juni 2025. Hujan sedang hingga lebat disertai petir berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Memasuki siang hari, sebagian besar Jakarta mulai turun hujan kecuali Jakarta Barat yang akan berawan dan Kepulauan Seribu yang akan turun hujan disertai petir.
BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di sejumlah daerah tujuan wisata selama libur panjang sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved