Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Kerjasama Lintas Sektor Cegah Penularan Rabies di Flores

Palce Amalo
25/9/2019 14:39
Kerjasama Lintas Sektor Cegah Penularan Rabies di Flores
Ilustrasi(Antara)

WABAH rabies di Pulau Flores dan Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah menelan ratusan orang sejak 1997. Sampai 2019,  penularan virus rabies belum berhasil dicegah pemerintah. Bahkan, selama September 2019, tercatat tiga orang meninggal karena digigit anjing rebies.

Pelaksana Tugas (Plt) Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Nusa Cendana, drh Maxs UE Sanam mengatakan kasus rabies di daerah itu hanya bisa dicegah jika ada kerja sama lintas sektor. Tidak bisa ditangani sendiri oleh sektor kesehatan.

"Harus ada upaya massal untuk membangkitkan kesadaran masyarakat dan itu harus melibatkan semua level," katanya kepada wartawan di sela-sela Seminar Nasional Himpro ke-5 dengan tema 'Stretegi menghadapi Emerging dan Re-emerging Infectious Deseases di Indonesia, di Kupang, Rabu (25/9).

Rabies masuk dalam kategori Re-emerging Infectious Deseases (REID) merupakan penyakit yang pernah muncul di masa lampau dan sudah mengalami  penurunan tingakt kejadian. Namun penyakit itu menunjukkan peningaktan insidensi dan cakupan geografis.

Seperti kasus rabies di Flores yang kemudian menular hingga ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurutnya penanganan rabies harus mengunakan konsep one health atau pendekatan multidisiplin ilmu, seperti ilmu sosiologi.

"Virus rabies ada pada anjing, namun orang (pemilik anjing) juga harus mau anjingnya divaksin," ujarnya.

Begitu juga warga yang digigit anjing rabies harus diberi vaksin.

"Cakupan vaksin harus 80%," ujarnya.

baca juga: Cegah Karhutla Fokus Pembasahan Rawa Gambut

Menurutnya, mahasiswa diberikan pengetahuan sejak dini agar setelah terjun ke masyarakat turut melibatkan orang dari disiplin ilmu lain untuk menangani penyakit tersebut.

"Kami introdusir mereka sejak awal agar membiasakan diri berpikir secara multidisiplin ilmu, dan juga membiasakan mereka membedah sesuatu secara akademik," katanya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya