Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KEMENTERIAN Pariwisata bersama Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Banten West Java, sebagai pengelola KEK Pariwisata Tanjung Lesung secara resmi meluncurkan perhelatan akbar Festival Tanjung Lesung,
Festival Tanjung Lesung menghadirkan dua acara utama yaitu Rhino Cross Triathlon, ajang edisi ketiga kejuaraan terbuka triathlon lintas alam (Cross Triathlon) pertama di Indonesia yang terdiri dari lomba berenang, balap sepeda dan lari melintasi keindahan dan tantangan alam Tanjung Lesung serta Pasar Kolecer yang akan dihelat pada 27-29 September 2019 di Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung.
Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calendar of Events Esthy Reko Astuty mengatakan, pascaperistiwa bencana 2018, Banten kini bangkit dan pulih, siap menerima kunjungan para wisatawan.
"Pemerintah Indonesia begitu mendukung penyelenggaraan event kebanggaan masyarakat Banten ini dengan memasukannya dalam kalender 100 event pariwisata nasional," katanya dalam keterangan tertulis.
Lebih jauh Esthy mengajak para wisatawan untuk berkunjung dan menikmati keindahan alam, seni dan budaya Banten yang begitu kaya ragamnya dengan meramaikan perhelatan Festival Tanjung Lesung.
Baca juga : Pandeglang Siap Jamin Kemudahan Investasi di Tanjung Lesung
"Jangan lupa, ada juga Rhino Cross Triathlon, kejuaraan triathlon lintas alam yang menghadirkan ratusan peserta dari dalam dan luar negeri. Mereka akan bertanding melintasi lanskap dan keindahan panorama alam Tanjung Lesung," ujarnya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita menjelaskan, Festival Tanjung Lesung menjadi momen penting kebangkitan dan pulihnya pariwisata Banten pascaperistiwa bencana tahun lalu.
Festival Tanjung Lesung menghadirkan beragam agenda acara yang istimewa dan menarik untuk wisatawan kunjungi, selain Rhino Cross Triathlon dan Mountain Bike Cross Country Marathon.
Salah satu yang utama adalah Pasar Kolecer yang menampilkan berbagai karya industri kreatif Pandeglang yang dikemas menjadi daya tarik utama acara ini.
Ajang Pasar Kolecer menghadirkan Pasar Kuliner, Pasar Kriya, Pasar Tani, Fish Food Market, Pentas Musik, Pergelaran Seni, Festival Kolecer dan Festival Peteng, yaitu layang-layang khas Banten yang memiliki aneka bentuk nan elok.
Pandeglang siap menjadi tuan rumah yang baik untuk perhelatan ini. Bupati Irna mengajak masyarakat untuk hadir dan turut serta meramaikan Festival Tanjung Lesung pada 27–29 September mendatang.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Banten West Java (Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung), Poernomo Siswoprasetijo menyampaikan Tanjung Lesung siap menggelar Festival Tanjung Lesung dan edisi ketiga Rhino Cross Triathlon serentak pada hari Jumat-Minggu, tanggal 27-29 September 2019 mendatang.
"Saat ini hampir 200 peserta RXT dan MTBXCM dari 5 negara telah mendaftar untuk turut berkompetisi memperebutkan total hadiah lebih dari 200 juta rupiah," ujarnya.
Lebih jauh Poernomo mengatakan bahwa registrasi peserta masih akan terus dibuka melalui website event: www.rhinoxtriathlon.com.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati menjelaskan, menyambut pelaksanaan Festival Tanjung Lesung, Pemerintah Provinsi Banten menyerukan kampanye #AyokeBanten dan #SelatSundaAman sebagai upaya pemulihan pariwisata Pandeglang dan Provinsi Banten secara umum serta dalam rangka perayaan World Rhino Day yang jatuh pada tanggal 22 September 2019.
Perhelatan Festival Tanjung Lesung rencananya akan dibuka oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia dan dimeriahkan oleh penampilan tarian kolosal.
BMKG memberikan dukungan penuh dalam acara ini dengan secara khusus memasang tiga perangkat monitor yang memantau langsung status permukaan air laut, iklim dan kegempaan. Perangkat ini akan dipasang di venue utama di kawasan Lalassa Beach Club Tanjung Lesung, sehingga masyarakat juga bisa turut menyaksikannya.
Baca juga : Tanjung Lesung Siap Gelar Rhino Cross Triathlon 2019
Event Director Rhino X-Tri 2019, Tense Manalu menjelaskan, peristiwa bencana 2018 lalu memberikan sedikit dampak bagi pariwisata Banten.
"Namun melalui sinergi kuat, kami berkomitmen untuk tetap menghelat Rhino Cross Triathlon, karena bukan saja ajang ini menjadi pionir, yaitu kompetisi triathlon lintas alam pertama di Indonesia yang diterima dengan baik oleh komunitas, namun juga Tanjung Lesung kini pulih, siap menjadi tuan rumah bagi seluruh peserta Rhino X-Tri dan MTBXCM serta masyarakat yang ingin menyaksikannya," ujarnya.
Sesuai keinginan peserta tahun lalu, di Rhino X-Tri 2019, panitia memastikan ajang kali ini akan menjadi kompetisi yang lebih menantang. Tercatat sejumlah atlit nasional dan para juara tahun lalu siap bertanding seperti Muhammad Taufik, Ady Akhmad Jukardi dan Noviana.
Rhino X-Tri digelar dalam 2 kategori yaitu Kategori Rhino yang melombakan nomor renang 1.000 meter, balap sepeda 20 kilometer dan lari 10 kilometer serta kategori Bull yang melombakan renang 500 meter, balap sepeda 10 kilometer dan lari 5 kilometer.
Di ajang Rhino Mountain Bike XCM akan dipertandingkan kategori-kategori; Women Open, Men Open, Men Junior dan Men Master. (RO/OL-7)
Selain bazar, acara ini menghadirkan pelatihan Bouquet Creative yang digagas Alvin dan diikuti lebih dari 100 ibu-ibu pelaku usaha kreatif.
Dari masyarakat, pedagang, pengunjung lokal dan domestik sampai turis mancanegara, mengagumi event budaya yang menjadi ciri khas Kota Pariaman ini.
Masuk daftar Karisma Event Nusantara (KEN) tahun lalu, festival ini kembali lolos kurasi Kementerian Pariwisata RI sebagai satu dari 110 kegiatan terbaik 2025.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Festival ini merupakan inisiatif acara yang lahir dari Rembuk Kreatif Nasional GeKrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved