Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Lethong Liman, Kotoran Gajah Jadi Pupuk Organik

Agus Utantoro
19/9/2019 08:33
Lethong Liman, Kotoran Gajah Jadi Pupuk Organik
GLZoo menyerahkan pupuk organik dari kotoran gajak Lethong Liman ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Kamis (19/9).(MI/Agus Utantoro )

SETIAP hari, dari delapan gajah, satwa koleksi Kebun Binatang Gembira Loka (GLZoo) Yogyakarta menghasilkan kotoran rata-rata 300 kilogram. Selama ini, kotoran gajah tersebut hanya diperlakukan sebagai limbah.  

"Artinya, kotoran atau tinja gajah hanya dibuang begitu saja sebagaimana kotoran satwan lainnya," kata Manager Pemasaran GL Zoo, Yosi Hermawan, di Yogyakarta, Kamis (19/9).

Menurut dia, kotoran gajah ini berbeda dengan kotoran ternak lainnya termasuk satwa pemakan rumput. Ia menjelaskan, kotoran gajah memiliki kandungan serat yang sangat tinggi dan sulit terurai. Berawal dari keprihatinan tersebut, tim GLZoo kemudian melakukan penelitian dan berusaha melakukan pengolahan kotoran gajah yang terus menumpuk.

"Dari penelitian, akhirnya kami mengolah kotoran gajah ini menjadi pupuk organik," jelasnya.

Dikatakan, GLZoo mulai melakukan pengolahan kotoran gajah menjadi pupuk organik ini sejak tahun lalu. Meski demikian tim GLZoo masih melakukan penelitian termasuk meneliti manfaat pupuk organik dari kotoran gajah.

"Kami melakukan penelitian beberapa kali termasuk menguji ke sejumlah tanaman di lingkungan GLZoo sendiri," kata Yosi didampingi Kabag Edukasi GLZoo, Muh Fazir Safrudin.

Setelah mendapat hasil positif dari pengolahan kotoran menjadi pupuk organik, akhirnya GLZoo memroduksi. Pupuk organik dari kotoran gajah buatan GLZoo ini diberi nama Lethong Liman yang berarti kotoran gajah. Namun pupuk tersebut tidak bisa diperdagangkan karena gajah merupakan satwa dilindungi.

"Karena aturannya, apapun yang berasal dari satwa yang dilindungi ini tidak bisa diperjual-belikan," ungkapnya.

Atas dasar itu, GLZoo kemudian menyumbangkan sebagian produksinya ini untuk membantu pemupukan kawasan publik. Salah satunya adalah RTPH (Ruang Terbuka Hijau Publik) Taman Gajah Wong Edu Park di Giwangan, Kota Yogyakarta.

Sebanyak 40 kantung pupuk Lethong Liman hasil olahan Gembira Loka Zoo (GL Zoo) Yogyakarta diserahkan untuk memupuk tanaman di RTHP Taman Gajah Wong Edu Park Yogyakarta. Penyerahan pupuk dari kotoran gajah koleksi GL Zoo itu dilakukan oleh Manager Pemasaran GL Zoo, Yosi Hermawan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Suyana di RTHP Taman Gajah Wong.

Melalui bantuan pupuk tersebut diharapkan mendukung program pemerintah tentang peningkatan kualitas RTHP Kota Yogyakarta menuju RTHP yang sejuk, indah dan bermanfaat bagi masyarakat. Produksi pupuk organik dari kotoran gajah itu mencapai 1.500 kilogram atau 100 karung per bulan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Suyana membenarkan pupuk organik hasil olahan GL Zoo ini tidak sekadar menambah unsur hara,  tapi sekaligus memperbaiki struktur tanah.

baca juga: TMC Berhasil Turunkan Hujan Di Riau

"Di Yogya tanahnya berpasir, maka harus banyak menggunakan pupuk organik daripada pupuk kimia," tutur Suyana.

Ia mengatakan, kerja sama saling menguntungkan ini patut terus dikembangkan. Di satu sisi, pemanfaatan pupuk produksi GLZoo ini akan membantu Pemkot Yogyakarta menyediakan pupuk. Di sisi lain membantu GLZoo sendiri untuk mendistribusikan pupuk organik produksinya. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya