Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Seniman 17 Negara Ramaikan Yogyakarta International Art festival

Ardi Teristi
14/9/2019 15:43
Seniman 17 Negara Ramaikan Yogyakarta International Art festival
Seniman Asal 17 Negara Ramaikan Yogyakarta International Art festival 2019.(MI/Ardi Teristi)

Mark duduk di atas bangku kayu di bawah rimbunnya pohon pinus di objek wisata Seribu Batu, Hutan Pinus Mangunan, Bantul. Tangannya sibuk mengayunkan kuasnya di atas sebuah buku kecil berukuran sekitar 5x8 cm.

"Ini sketsa saja. Saya mendapat ide gambar ini setelah kemarin menemukan lampu stroberi," kata pria asal Belanda, Minggu (14/9).

Ia mengaku, dirinya sering membuat sketsa dulu di buku kecil agar tidak lupa. Mark mengatakan, ia banyak inspirasi ketika berada di Yogyakarta. Banyak hal menarik. Salah satunya adalah ketika dia melihat lampu penerang jalan di Fakultas Ilmu Budaya Yogyakarta.

"Lukisan lampu ini saya beri judul, The Time of Dreaming," kata Mark sambil menunjukkan tiga lukisan dalam kesatuan yang baru saja diselesaikannya.

Mark adalah salah satu seniman yang mengikuti Yogyakarta International Art festival 2019. Sebanyak 34 seniman dari 17 negara, termasuk Indonesia, berada di Yogyakarta selama lima hari untuk mengenal budaya dan objek-objek wisata di Yogyakarta.

Setiap seniman diwajibkan membuat karya seni yang akan ditampilkan di Limanjawi Art House, Borobudur, Magelang pada 16 September 2019. Pameran itu akan berlangsung selama 2 minggu.

Hadi Soesanto selaku penghagas Yogyakarta International Art Festival menjelaskan, kegiatan dua tahunan yang dilangsungkan sejak 2015, sudah memasuki tahun ketiga.

Ajang ini, kata dia, menjadi tempat pertukaran budaya. Kita bisa melihat karya-karya seniman-seniman dari luar negeri lengkap dengan prosesnya.

"Seringkali pameran hanya menampilkan lukisannya saja. Tidak tahu cara membuatnya. Ternyata, cara membuatnya berbeda-beda," kata dia.

Menurut dia, tidak ada tema khusus dalam Yogyakarta International Art Festival. Dengan cara ini, seniman bisa lebih dalam mengeksplorasi ide mereka dan menjadikan karya seni sesuai dengan ketertarikan masing-masing seniman.

"Setiap tahun seniman yang datang ke sini tidak pernah sama, berbeda-beda dan mendorong seniman muda," kata dia.

Dengan cara itu, seniman akan mendapatkan pengalaman baru dan karya yang dihasilkan lebih segar.

Anang Batas dari SatabGnana Foundation, selaku penyelenggara, mengungkapkan Yogyakarta International Art Festival sekaligus menjadi ajang memperkenalkan budaya dan objek wisata di Yogyakarta kepada para seniman dari luar negeri.

Selama di Yogyakarta, mereka diajak Tur Merapi, Tebing Breksi, tur keliling Kota Yogyakarta, hingga diskusi di Fakultas Ilmu Budaya UGM. Para seniman dari 17 negara, yaitu Amerika, India, Malaysia, Siprus, Belanda, Korea Selatan, Banglades, Kanada, Jepang, Malaysia, Tailand, Vietnam, dan Filipina. (AT/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya