Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Debit Air Menurun, Petani tidak Menanam dan Beralih Profesi

Alexander P Taum
14/9/2019 14:45
Debit Air Menurun, Petani tidak Menanam dan Beralih Profesi
Petugas Memriksa Tanaman padi Milik Petani di Kabupaten Sikka(MI/Alexander P Taum)

PEMERINTAH Kabupaten Sikka, NTT, belum dapat mengonfirmasi tentang kondisi lahan pertanian yang dikabarkan gagal panen. Alasannya, sampai saat ini belum ada laporan.

Namun, pemerintah setempat memastikan banyak petani terpaksa tidak menanam karena kekeringan berkepanjangan. Kemarau panjang menyebabkan debet air irigasi semakin berkurang.

"Para petani sudah tahu areal sawah tertentu yang kering dan masih dialiri air irigasi, sehingga hanya areal yang dialiri air irigasi lah yang bisa ditanami," ungkap Kepala bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Kristianus Amstrong saat ditemui Media Indonesia, Jumat (13/9).

Kondisi ini memaksa para petani yang tidak menanami sawahnya harus beralih profesi. Benyamin, petani di desa setempat mengaku tidak dapat menanami sawahnya karena kering. Ia terpaksa menjadi ojek selama musim kering melanda desanya.

"Saya punya sawah tidak bisa dialiri air, karena itu terpaksa harus ojek setiap hari, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Biasanya untuk mendapatkan uang, kami harus berjualan sayur, jagung dan padi, tetapi sekarang tidak bisa ditanami," ujar Benyamin.

Baca juga: Debit Air Menurun, PDAM Flotim Cari Sumber Air Baku Alternatif

Kristianus menyebut, saat berkunjung ke desa Masabewa, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, yang berada di daerah aliran air Kaliwajo, debit air berkurang sehingga untuk memenuhi kebutuhan irigasi terpaksa dilakukan penggiliran.

Kristianus membenarkan, di Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, tanaman padi milik petani setempat terancam gagal panen.

"Seperti di desa Reraroja kecamatan Magepanda setelah kami turun memantau dan mendata potensi Puso dan gagal panen di sana oleh petugas lapangan. Kami mendapakan tanaman petani masih terancam puso dan gagal panen. Artinya belum puso dan belum gagal panen. Semoga proses penggiliran air irigasi dapat menjawab kesulitan petani di sana," ungkapnya.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya