Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Bupati Klaten Sebut Seni Ketoprak Tuntunan Hidup Masyarakat

Djoko Sardjono
13/9/2019 09:45
Bupati Klaten Sebut Seni Ketoprak Tuntunan Hidup Masyarakat
Festival Ketoprak Pelajar (FKP) Piala Bupati dan Gubernur yang digelar aula SD Krista Gracia, Klaten.(MI/Djoko Sardjono)

SENI ketoprak merupakan salah satu seni budaya tradisional di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang sangat dekat dan menyatu dengan kehidupan masyarakat di tengah arus modernisasi saat ini.

Ketoprak dapat dijadikan sebagai sarana belajar dan tuntunan hidup masyarakat yang hakiki. Karena, dalam pentas dan cerita yang ditampilkan menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Hal itu dikatakan Bupati Klaten Sri Mulyani dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bupati Joko Wiyono pada pembukaan Festival Ketoprak Pelajar (FKP) X di SD Krista Gracia, Kamis (12/9) sore.

Pemkab Klaten, lanjut Sri Mulyani, memberikan apresiasi dan mendukung penuh kegiatan FKP X yang diselenggarakan Amigo Group bersama Sanggar Omah Wayang dan Dewan Kesenian Klaten.

"Inisiatif dan langkah positif itu saya pandang sebagai sebuah upaya untuk mendorong para pelajar agar dekat, mengenal, dan semakin mencintai seni tradisional adiluhung khususnya ketoprak," jelasnya.

Baca juga: Lelaki Suku Lamahewe Peragakan Ketangkasan Memanah Tradisional

Untuk melestarikan dan mengembangkan seni tradisional ketoprak, bupati mengharapkan kalangan generasi muda dan pelajar mendukung rencana pencanangan Klaten Kota Ketoprak dan Klaten Kota Dalang.

"Selain itu, gelar kegiatan FKP juga diharapkan terus berlanjut di masa datang. Sehingga potensi seni tradisional ketoprak tidak punah atau hilang akibat terdesak oleh budaya asing," pungkasnya.

Panitia Penyelenggara FKP X, Kristian Apriyanta, melaporkan kegiatan FKP piala bupati dan gubernur tahun ini diikuti 62 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA, dengan jumlah pemain total sebanyak 2.170 orang.

Dijelaskan, FKP tingkat SD diikuti peserta dari 19 sekolah, tingkat SMP 19 sekolah, dan tingkat SMA/SMK 24 sekolah yang empat di antaranya peserta dari Karanganyar, Surakarta, Rembang, dan Purworejo.

FKP X tingkat SMA/SMK digelar 12-15 September, tingkat SMP 27-29 September, dan tingkat SD pada 11-13 Oktober 2019. Penampilan peserta dinilai tiga dewan juri dari unsur budayawan dan ISI Surakarta.
(OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya