Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
KEBAKARAN lahan di area perkebunan milik PTPN VII Cinta Manis, Ogan Ilir, Sumatra Selatan menjadi sorotan. Berdasar data dari perseroan itu, sejak awal 2019 hingga saat ini sudah ada sekitar 115 hektar lahan yang terbakar di area PTPN VII. Sekretaris Perusahaan PTPN VII, Okta Kurniawan kepada wartawan mengatakan pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran lahan di area perkebunan tebu tersebut.
"Luas lahan terbakar di rayon 1 pada 9 September 2019 sekitar 7,5 hektar. Sampai dengan September 2019, luasan terbakar 115 hektar dan belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran," jelasnya, Rabu (11/9).
Ia mengungkapkan, setiap kali ada kejadian di lapangan, misalnya kebakaranlahan maka pihaknya segera melakukan penanganan. Bahkan pihaknya pun telah melakukan investigasi internal terhadap kemungkinan ada atau tidaknya unsur kesengajaan.
"Semua kejadian kebakaran kami catat, kami investigasi, dan kami laporkan ke banyak pihak, termasuk ke Kepolisian. Jika diduga ada unsur kesengajaan baik dari internal maupun eksternal, maka kami tidak akan pernah memberi toleransi. Kita akan proses ke jalur hukum sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku," tegas Okta.
Sementara itu, Direktur Operasi PT Buma Cima Nusantara, Dicky Cahyon mengatakan sebagai anak perusahaan PTPN VII pihaknya sudah semaksimal mungkin melakukan upaya penanganan cepat dan terkoordinir saat musim kemarau yang dapat menyulut adanya kebakaran lahan di areanya.
"Model atau cara penanganan kebakaran lahan pada kemarau tahun lalu itu kami pertahankan. Pada kemarau tahun ini, walaupun masih ada aja kebakaran, tapi ini bisa segera kami kendalikan," ujarnya optimistis.
Dicky menilai adanya kebakaran lahan di area perkebunan itu karena faktor ketidaksengajaan atau faktor alam.
"Kebakaran lahan tebu musim kemarau adalah keniscayaan. Sebab pada waktu yang sama, tanaman tebu siap tebang, daun tuanya cenderung kering sehinga kebakaran lahan tebu itu sering terjadi," katanya.
Pada kesempatan berbeda, Kepala BPBD Ogan Ilir, Jamhuri menyebut lahan terbakar milik PTPN VII sudah berulang kali. Tetapi belum ada solusi dari pihak perusahaan untuk dapat mencegah agar tidak lagi terjadi kebakaran lahan di area perkebunan tersebut.
baca juga: Yayasan Dharma Bhakti Astra Bantu UKM Bengkel Naik Kelas
"Luas lahan terbakar belum tahu berapa karena itu wilayah perusahaan. Kalau di Ogan Ilir saja total hingga saat ini ada sekitar 314 hektar yang sudah terbakar," kata Jamhuri.
Dia mengaku khawatir kebakaran lahan tebu masuk ke kawasan penduduk. Sehingga beberapa personel Satgas Darat disiagakan di area perbatasan lahan konsesi perusahaan. (OL-3)
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
PEMERINTAH memastikan penegakan hukum menjadi instrumen utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring meningkatnya potensi kebakaran di berbagai wilayah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved