Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
JUMLAH titik panas atau hotspot yang diduga kebakaran hutan lahan (karhutla) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) terus bertambah. Sedikitnya ada 40 titik panas terpantau oleh satelit pada Sabtu (7/9). Kepala Seksi Data dan Informasi (BMKG) Kelas 1 Depati Amir Pangklapinang, Kurniaji mengatakan titik panas ini merupakan terbanyak terpantau satelit.
"Pantauan satelit ada 40 titik panas tersebar di enam kabupaten kecuali Kota Pangkakpinang," kata Kurniaji, Sabtu (7/9).
Titik api terbanyak di Kabupaten Bangka Selatan yakni 28 titik yang tersebar di Kecamatan Air Gegas 2 titik, Lepar Pongok 1 titik, Payung 11 titik, Simpang Rimba 4 titik, dan Toboali 10 titik.
"Untuk tingkat akurasi titik panas ini bervariasi dari yang terendah 44% hingga tertinggi 100%," tambahnya.
baca juga: Pemprov Jabar Dorong Sertifikasi Halal Kuliner
Berdasarkan pemantau citra satelit Terra, Aqua, Suomi-NPP NOAA-20 dan satelit Himari 8 selama 10 hari terakhir, BMKG telah mengidentifikasi 3.649 titik panas dengan kategori tingkat kepercayaan tinggi di seluruh wilayah Asia Tenggara. (OL-3)
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
PEMERINTAH memastikan penegakan hukum menjadi instrumen utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring meningkatnya potensi kebakaran di berbagai wilayah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved