Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat masih ada sekitar 150 KK (kepala keluarga) di wilayah ini yang tinggal di kawasan rawan bencana atau kawasan merah.
"Data di kami ada sekitar 100 hingga 150 KK yang tinggal di kawasan rawan bencana. Secara bertahap, mereka ini akan direkolasi ke tempat yang lebih aman," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Bantul, Muhammad Baried, Sabtu (7/9).
Menurut dia, mereka ini berada di kawasan yang rawan bencana tanah longsor. Kebanyakan mereka tinggal di wilayah Kecamatan Imogiri dan Kecamatan Dlingo. Muhammad Baried menyebutkan tempat tinggal mereka ada di lereng bukit, sehingga ketika terjadi hujan deras dengan durasi yang cukup lama, terancam dengan tanah lonsor.
Ratusan warga ini tidak bisa pindah karena tidak memiliki lahan lain untuk dijadikan tempat permukiman.
"Sehingga relokasi tidak mudah. Apalagi tempat mereka tinggal selama ini tidak terkena longsor. Mereka merasa aman-aman saja," jelas Baried.
Dikatakan, pada tahun ini BPBD akan merelokasi 40 rumah. Dana untuk relokasi itu berasal dari pusat dan harus segera digunakan.
"Hibah dari pusat dan harus segera dimanfaatkan," tambah Baried.
baca juga: Salah Satu Pemeran Video Vina Garut Meninggal Dunia
Proses relokasi itu saat ini sudah tahap lelang sehingga diharapkan dalam waktu dekat akan mulai dibangun. Untuk lokasi relokasi sudah disiapkan dengan luasan mendekati 5.000 meter persegi yang merupakan tanah kas desa. Tanah seluas itu untuk relokasi 40 rumah.
"Dananya sebesar Rp125 juta untuk rumah dan Rp25 juta untuk fasilitas pendukung," pungkasnya. (OL-3)
SELAMA lima tahun terakhir, 2019-2023, terjadi bencana hidrometeorologi sebanyak 18.081 kejadian, sebanyak 25% di antaranya merupakan peristiwa bencana angin puting beliung.
Salah satu upaya mencegah dampak bencana ialah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana).
Direktur Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Dr Sumarjaya menyampaikan Indonesia mempunyai pengalaman berharga dalam menyiapkan tenaga kesehatan cadangan saat menghadapi Covid-19.
SLG memberikan informasi mengenai potensi bahaya gempa bumi dan tsunami di daerah pelaksanaan. BMKG juga membantu pemerintah daerah setempat dengan memberikan Peta Bahaya Tsunami di lokasi.
Sebelum terjadi bencana alam, yuks pelajari dulu apa yang harus dipersiapkan.
Hari ini diperingati sebagai hari Kesiapsiagaan Bencana. Yuk ketahui alasan dan cara memperingatinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved